ARTICLE AD BOX
tim | detikai.com
Sabtu, 18 Jan 2025 10:20 WIB

Jakarta, detikai.com --
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bisa melanjutkan agresi Israel ke Gaza dengan support Amerika Serikat, jika fase kedua dalam gencatan senjata tak tercapai.
Salah satu ajudan PM mengatakan Netanyahu menyampaikan pernyataan itu saat rapat dengan kabinet keamanan Israel pada Jumat (17/1).
"Dia [Netanyahu] menerima agunan dari pemerintahan [Joe] Biden dan pemerintahan [Donald] Trump jika negosiasi atas fase kedua gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan gagal, dan tuntutan keamanan Israel tak terpenuhi, Israel bakal melanjutkan perang di Gaza dengan support AS,"demikian laporan Axios mengutip ajudan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hamas dan Israel sepakat gencatan senjata pada Rabu (15/1). Kesepakatan ini mencakup tiga fase.
Fase pertama gencatan senjata bakal bertindak 42 hari termasuk pembebasan 33 sandera, sejumlah penduduk Palestina nan dipenjara Israel, penghentian serangan hingga lebih banyak support kemanusiaan nan masuk ke Gaza.
Selain itu, pasukan Israel kudu ditarik keluar dari semua wilayah di Gaza, dan penduduk Palestina bisa kembali ke lingkungan mereka.
Fase kedua diharapkan bisa mengakhiri perang dan gencatan menjadi permanen. Di tahap ini, para sandera nan tetap hidup bakal dibebaskan sebagai hadiah sekitar 190 tahanan Palestina di Israel dilepas.
Fase kedua juga mencakup penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Fase ketiga pemulangan jenazah dan sisa-sisa tubuh sandera serta penerapan rencana rekonstruksi Gaza.
Soal gencatan senjata ini, kabinet Israel telah menyepakati usai debat berjam-jam dalam rapat pada Jumat malam waktu setempat.
Dalam rapat itu, 24 personil kabinet Israel sepakat gencatan, dan delapan lainnya menentang.
Israel melancarkan agresi ke Gaza sejak Oktober 2023. Selama operasi mereka menggempur habis-habisan penduduk dan objek sipil.
Agresi Israel menyebabkan lebih dari 46.000 penduduk di Palestina meninggal dan ratusan akomodasi sipil hancur total.
(isa/dna)
[Gambas:Video CNN]