ARTICLE AD BOX
detikai.com
Sabtu, 26 Apr 2025 04:29 WIB

Jakarta, detikai.com --
Pemerintah Gaza mengeluarkan peringatan mengerikan pada hari Jumat (25/4) bahwa penduduk Palestina di wilayah kantong nan terkepung itu "di periode kematian massal" akibat kelaparan nan meluas lantaran blokade support Israel selama nyaris dua bulan dan jasa krusial nan runtuh total.
Dalam sebuah pernyataan, Kantor Media Pemerintah Gaza menganggap Israel dan para pendukungnya bertanggung jawab atas "genosida nan didokumentasikan dalam bunyi dan gambar."
"Kami memperingatkan tentang musibah kemanusiaan nan memburuk di Gaza saat pengepungan dan penutupan penyeberangan oleh Israel memasuki hari ke-55, nan menyebabkan meluasnya kelaparan dan membahayakan nyawa lebih dari 2,4 juta orang," kata instansi tersebut, seperti dilansir Anadolu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor tersebut menambahkan bahwa kelaparan di Gaza sekarang menjadi "kenyataan nan suram, bukan ancaman," dengan 52 kematian tercatat akibat kelaparan dan kekurangan gizi termasuk 50 anak-anak, nan menggambarkan situasi tersebut sebagai "salah satu corak pembunuhan nan lambat dan disengaja nan paling mengerikan."
Ditambahkan bahwa lebih dari 60.000 anak menderita kekurangan gizi akut, sementara lebih dari satu juta anak menghadapi kelaparan setiap hari, nan menyebabkan pemborosan dan kelemahan nan nyata.
Menyebutnya sebagai "panggilan terakhir sebelum bencana," instansi itu menekankan bahwa setiap penundaan dalam tanggapan bakal dianggap sebagai "keterlibatan nan jelas dan partisipasi aktif dalam kejahatan tersebut, serta noda pada hati nurani kemanusiaan dan sejarah."
Mereka menuntut pembukaan koridor kemanusiaan nan kondusif dan mendesak tanpa syarat "untuk menyelamatkan nyawa lebih dari 2,4 juta penduduk Palestina di Gaza sebelum terlambat."
Kantor tersebut juga menyerukan penyelidikan internasional nan independen atas "kejahatan kelaparan dan pembunuhan lambat nan dilakukan oleh pendudukan Israel."
Pada tanggal 2 Maret lalu, Israel menutup ketiga penyeberangan Gaza untuk support kemanusiaan dan bahan bakar, serta melanjutkan serangannya. Blokade tersebut telah menjerumuskan 2,4 juta masyarakat Gaza, nan sudah berjuntai pada support setelah nyaris 19 bulan perang, ke dalam kemiskinan ekstrem, menurut info Bank Dunia.
Hampir 51.400 penduduk Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan sadis Israel sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lampau untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di wilayah kantong tersebut.
(wiw)
[Gambas:Video CNN]