Iot Belum Siap Di Ri, Pelaku Industri Ungkap Sejumlah Tantangannya

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Kualitas konektivitas dan jaringan tetap menjadi tantangan bagi industri nan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) di Indonesia. Di mana perusahaan tersebut memerlukan jaringan 5G hingga stabilitas hubungan internet.

Chief Technology Officer & Co-Founder TransTRACK, Aris Pujud Kurniawan menyebut pihaknya tetap menemukan area nan belum tercover sinyal seluler. Sebagai perusahaan tech-enabler nan berfokus pada optimasi operasi armada kendaraan (fleet operation optimizer) dan solusi supply chain integrator, perihal ini menjadi salah satu tantangan.

"Ada beberapa wilayah dan mungkin ini tantangan bagi kita semua lantaran letak geografis Indonesia cukup kompleks," ungkap dia dalam Tech & Telco Summit 2025 di Menara Bank Mega Jakarta, Jumat, (21/2/2025).

Di samping itu, terdapat tantangan lain berupa kualitas jaringan internet di beberapa wilayah. Kata dia, perihal ini pun operasional upaya menjadi terganggu.

"Jadi beberapa area, kami menemukan tetap banyak delay, nan menyebabkan realtime kami. Ketika hubungan internet delay, jasa kami terganggu," terang Aris.


Tantangan lain adalah tidak meratanya coverage operator seluler antar satu wilayah dengan wilayah lain. Sehingga perusahaan perlu memanfaatkan dunia simcard demi mengantisipasi hambatan tersebut.

"Di area A operator A nan bagus. di area B operator A tidak ada. Ini tantangan bagi kami untuk memilih provider mana nan kudu digunakan sehingga kami menggunakan dunia sim card, menggunakan internasional roaming," ungkap dia.

Terakhir adalah adanya area nan tetap menggunakan jaringan 2G. Sehingga perusahaan perlu memanfaatkan perangkat nan mendukung jaringan tersebut.

"Ini mungkin membantu bagi kami ketika dari regulator dan operator dapat memberikan timeline 2G bakal tetap ada apakah shutdown. Ketika shutdown, rencananya kapan lantaran kami perlu persiapan untuk menyongsong 5G ini," pungkas Aris.

Seperti diketahui jaringan 5G menawarkan kecepatan unggah dan unduh nan lebih tinggi, hubungan lebih konsisten, dan peningkatan kapabilitas dibandingkan jaringan sebelumnya.

Di sisi lain, konektivitas nan ditingkatkan jaringan generasi kelima memungkinkan mengambil lebih luas dari konsep industri 4.0. Industri ini mencakup penggunaan IoT, Artificial Intelligence (AI), dan big info analytics.


(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Warga Butuh Internet Murah & Cepat, Provider Lokal Bisa Penuhi?

Next Article Tak Disangka Sudah Ada 678 Juta Perangkat IoT di RI, Ini Kegunaannya

Selengkapnya