ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merana pada akhir perdagangan Jumat (24/1/2025), di mana pergerakan pada hari ini secara kebanyakan berada di area merah.
IHSG ditutup merosot 0,92% ke posisi 7.166,06. IHSG pun terkoreksi kembali ke level psikologis 7.100 pada akhir perdagangan hari ini.
Nilai transaksi indeks pada hari ini mencapai sekitar Rp 12,6 triliun dengan melibatkan 25,7 miliar saham nan beranjak tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 213 saham menguat, 354 saham melemah, dan 243 saham stagnan.
Secara sektoral, sektor teknologi dan prasarana menjadi penekan terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini ialah masing-masing mencapai 2,07% dan 1,43%.
Sementara dari sisi saham, dua saham perbankan raksasa menjadi penekan terbesar IHSG ialah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) nan mencapai 16,4 indeks poin dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 16 indeks poin.
Selain itu, ada saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) nan juga menekan IHSG sebesar 15,3 indeks poin dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar 6,9 indeks poin.
IHSG berbalik merana lantaran tampaknya penanammodal mulai kembali merealisasikan keuntungannya. Pasar mulai melakukan tindakan profit taking menjelang libur panjang pada pekan depan, di mana perdagangan pasar saham RI pada pekan depan hanya berjalan selama dua hari.
Di lain sisi, IHSG merana setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengungkapkan sejumlah pernyataan krusial mulai dari permintaannya agar suku kembang turun, tekadnya mengakhiri perang Rusia-Ukraiina, hingga rencana perang jual beli dalam pidato di Pertemuan Tahunan World Economic Forum 2025 digelar 20-24 Januari 2025 di Davos, Swiss, dengan tema "Kolaborasi untuk Era Cerdas."
Berbicara melalui video, Trumptidak menyebut The Fed secara langsung, tetapi dengan jelas menyatakan bahwa dia bakal mendorong penurunan suku bunga.
"Saya bakal menuntut agar suku kembang diturunkan segera. Dan demikian juga, suku kembang semestinya turun di seluruh dunia. Suku kembang kudu mengikuti kita di seluruh dunia." tutur Trump, dikutip dariCNBC International.
Komentar ini merupakan serangan awal kepada pejabat The Fed. Trump dikenal mempunyai hubungan nan tidak baik dengan Chairman The Fed Jerome Powell. Dia sering mengkritik Ketua Jerome Powell, nan diangkat oleh Trump, terkadang menyebut para kreator kebijakan "bodoh" dan membandingkan Powell dengan pegolf nan tidak bisa memasukkan bola ke lubang
Di lain sisi, pasar bakal mencermati akibat dari petunjuk Presiden RI Prabowo Subianto mengenai efisiensi anggaran pemerintah. Prabowo mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1/2025 nan mengharuskan pemangkasan anggaran shopping sebesar Rp 306,69 triliun. Langkah ini bermaksud mengalihkan biaya untuk mendukung program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam kerangka Asta Cita.
Kebijakan ini dinilai memberikan ruang fiskal untuk memperkuat daya tahan ekonomi di tengah tantangan global. Meski begitu, pemotongan shopping seremonial, perjalanan dinas, dan kajian dinilai memengaruhi dinamika penyelenggaraan program di daerah. Dengan pemangkasan tersebut, pemerintah juga memberikan pengarahan agar anggaran lebih selektif dialokasikan pada aktivitas nan produktif dan berakibat langsung bagi masyarakat.
Kombinasi kebijakan domestik dan sentimen dunia bakal menjadi penentu pergerakan pasar di 2025. Dengan kebijakan DHE nan siap melangkah penuh, serta upaya efisiensi fiskal, pemerintah menunjukkan komitmen memperkuat esensial ekonomi.
Namun, tantangan eksternal seperti ketidakpastian kebijakan perdagangan AS dan tekanan dolar AS tetap membayangi. Dalam situasi ini, sinergi antara pemerintah, pelaku pasar, dan emiten menjadi kunci untuk menjaga stabilitas pasar serta mendukung pertumbuhan ekonomi.
Efisiensi anggaran di satu sisi bakal menekan shopping negara sehingga bisa mengurangi laju pertumbuhan ekonomi lantaran sokongan konsumsi pemerintah nan berkurang. Namun, di sisi lain, efisiensi shopping pemerintah membikin defisit anggaran terjaga sehingga penanammodal lebih percaya diri terhadap ekonomi Indonesia.
Pengelolaan anggaran nan prudent juga membikin pemerintah bisa mengurangi publikasi utang.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Saham Konglomerat Banyak Diburu, Hati-Hati Rawan Longsor!
Next Article Asing Masih Kabur dari RI, IHSG Ambles 1% Lebih di Sesi I