ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Sejumlah saham perbankan nan tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) banyak dilepas penanammodal asing pada perdagangan Senin (21/4). Total nilai penjualan saham oleh penanammodal asing sebesar Rp 205,6 miliar.
Berdasarkan info RTI, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dilepas penanammodal asing hingga Rp 112,6 miliar. Selanjutnya, penanammodal asing melepas saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) senilai Rp 87,2 miliar dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) senilai Rp 5,8 miliar.
Di sisi lain, saham PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BRIS) ramai-ramai dibeli penanammodal asing dengan total Rp 46,2 miliar. Hal itu serupa dengan bank induknya ialah saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) nan diborong penanammodal asing Rp 16,7 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengamat Perbankan Moch Amin Nurdin mengatakan salah satu aspek penanammodal asing ramai jual saham bank BUMN lantaran kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) nan sampai saat ini dinilai belum jelas arahnya.
"Saya kira beberapa Bank Himbara nan sudah masuk ke Danantara, nan ini menjadi bagian tidak terpisahkan ketika pihak asing memandang tetap belum jelas arah ke depan ini Danantara bakal seperti apa, mewakili pemerintah dalam memegang saham alias melempar ke investor, alias seperti apa," ucap Amin kepada detikaicom, Selasa (22/4/2025).
Menurut Amin, ketidakjelasan ini nan membikin penanammodal asing menjadi ragu untuk tetap berinvestasi di saham-saham perusahaan pelat merah.
"Karena jika saya perhatikan struktur organisasinya, rencana ke depan seperti itu sampai dengan hari ini lanskapnya belum jelas. Jadi menurut irit saya itu salah satu pertimbangan," beber Amin.
Selain itu, aspek eksternal seperti ketidakpastian dunia akibat kebijakan tarif impor tinggi nan diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, menjadi argumen kuat lainnya penanammodal asing melepas saham BBNI.
"Kondisi global, perang tarif nan dipelopori oleh AS dan diikuti negara lain baik nan mendukung maupun bertentangan dengan AS termasuk China, ini mengakibatkan penanammodal berpikir bahwa ini kemungkinan ada resesi ekonomi sampai 2030," ujar Amin.
"Ini nan saya rasa menjadi beberapa pertimbangan kenapa penanammodal asing itu melepas sahamnya di bank-bank Himbara termasuk BNI," tambahnya.
(aid/rrd)