ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Pemerintah telah meresmikan bank emas namalain bullion bank pada tanggal 26 Februari 2025 lalu. Kehadiran bank emas alias Bullion Bank bisa membawa beragam faedah bagi ekonomi, hingga masyarakat.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (KE PPDP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono mengatakan, produk asuransi emas dan logam mulia nan telah ada saat ini bakal mendukung pengembangan upaya bullion di Indonesia.
"Produk asuransi untuk mendukung upaya bullion sudah tersedia di Indonesia, bentuknya dapat berupa perlindungan asuransi pada emas dan logam mulia nan disimpan (cash in safe) maupun andaikan emas dan logam mulia tersebut dalam perjalanan (cash in transit)," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/3).
Ogi menjabarkan, kedua jenis perlindungan asuransi tersebut adalah bagian dari produk asuransi jenis nan terdapat di dalam industri asuransi umum.
Disamping itu, ada asuransi kebongkaran nan melindungi pengguna dari upaya pembobolan atas penyimpanan emas dan logam mulia.
Sebagai informasi, masyarakat sekarang bisa mengakses jasa bullion bank di PT Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Menteri Koordinator bagian Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Bullion Bank membikin Indonesia dapat memanfaatkan nilai tinggi emas di dalam negeri, hingga menjaga biaya haji agar tidak mengalami penurunan nilai.
Pasalnya Indonesia mempunyai situs pengolahan mineral dan sumber daya nan lengkap. Emas hingga konsentrat tembaga sudah bisa disuling menjadi logam mulia oleh PT Freeport Indonesia, nan mempunyai kapabilitas produksi 50 - 60 ton per tahun.
"Sebelumnya nilai ini diperoleh oleh Spanyol dan juga di Jepang, jadi untuk mempunyai siklus sendiri hingga hilir, pemerintah bakal meluncurkan bank emas batangan pada tanggal 26 Februari," kata Airlangga, di Indonesia Economic Summit.
Airlangga mengatakan, keberadaan bullion bank ini juga bakal mengoptimalkan persediaan emas nan tersimpan di masyarakat untuk beragam keperluan finansial.
Menurut Airlangga emas batangan merupakan salah satu instrumen safe haven. Sehingga pemerintah mengambil keputusan untuk menjalankan akomodasi ini untuk mengurangi akibat di masa mendatang.
Selain itu, emas batangan ini juga bisa dijadikan instrumen nan digunakan untuk menyimpan biaya haji. Supaya nilainya tabungan haji tidak berkurang meski mengantre selama 10 tahun.
"Kalau mereka antri berangkat haji tujuh alias sepuluh tahun, nilai duit pada saat itu lebih rendah. Jadi ada delta antara dollar AS dengan biaya haji. tetapi jika penghematannya lewat emas, maka emas bakal setara dengan biaya haji ke depannya," katanya.
Sementara, Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan, terdapat beragam untung jika masyarakat menggunakan jasa bank emasnya. Sejauh ini, Pegadaian telah menawarkan jasa mulai dari tabungan emas, pentitipan emas, pembiayaan emas, hingga simpanan emas.
Dengan adanya fitur simpanan emas, masyarakat bisa menyimpan emasnya di Pegadaian dalam waktu tertentu. Nantinya, masyarakat bisa mendapat untung imbal hasil alias kembang dari tabungannya tersebut.
"Jadi dapat rate tiap bulan untuk emas juga. Misalnya, punya 1 kilo misalnya. Nah, kelak tiap 1 bulan mendapatkan fee dari kembang tersebut, bukan kembang ya maksudnya, imbal jasa dari penyimpanannya. Nah ini, Anda nabung emas, ya dapat bunganya emas," kata Damar usai peluncuran Bullion Bank di Jakarta.
Adapun emas nan bisa ditabung masyarakat tidak hanya berupa emas murni, namun juga bisa berbentuk bentuk seperti perhiasan.
Damar pun menjelaskan, emas menjadi salah satu instrumen investasi jagoan masyarakat. Pasalnya, nilai emas bakal terus naik seiring waktu.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Anjlok Parah & Melemah Lebih Dari 2% ke Level 6.400-an
Next Article OJK: Dua Perusahaan Ini Sudah Siap Jadi Bank Emas Pertama di RI