Intip Peluang Cuan Dari Saham Kala Pasar Waswas Perang Dagang

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump menjadi sorotan penanammodal lantaran kebijakannya nan selalu menggoyang pasar keuangan. Pasalnya, bakal beberapa kebijakan nan dinilai proteksionis dan bisa berakibat ke ekonomi RI.

Dalam kepemimpinannya nan pertama, Trump dikenal sebagai sosok tegas dalam imigrasi dan mengurangi pengawasan pemerintah terhadap perusahaan domestik.

Presiden terpilih itu juga berjanji pada kepemimpinan-nya kali ini bakal mengenakan bea masuk hingga 60% pada semua produk China, begitu juga dengan Meksiko dan Kanada dengan tarif lebih tinggi.

Pasar menilai langkah tersebut bisa menggangu perdagangan global, termasuk Indonesia lantaran punya hubungan erat dengan Tiongkok nan merupakan mitra jual beli terbesar.

Dalam catatan detikai.com, Donad Trump saat ini berencana memadukan pendekatan konservatif tradisional terhadap pajak, regulasi, dan rumor budaya dengan kecenderungan nan lebih populis terhadap perdagangan dan perubahan peran internasional Amerika.

Ditambah, dalam waktu dekat ini juga bakal ada rilis keahlian finansial dari beragam emiten nan bakal mewarnai sentimen pasar. Hal ini harapannya bisa menjadi angin segar di tengah ketidakpastian saat ini, meskipun ada beberapa nan mengalami growth lebih lambat, tetapi sebagian ada potensi pertumbuhan tinggi terutama untuk perusahaan nan konsentrasi ekspor.

Meski begitu, seiring dengan mobilitas IHSG nan tetap sideways setelah turun dalam ini membikin momentum untuk mencicil beli investing belum berakhir. Artinya, ini tetap menjadi kesempatan beli saham-saham nan valuasinya sudah murah.

Dengan catatan, saham murah ini diikuti dengan kondisi esensial nan solid, agar mereka tetap bisa menghadapi angin besar dari ketidakpastian ekonomi saat ini. Dan, ketika kelak ekonomi semakin membaik, maka nilai sahamnya bakal kembali bangkit lantaran keahlian finansial tetap terkendali.

detikai.com mencatat beberapa saham nan tetap menarik untuk dilirik sebagai investasi berasas nilai valuasi nan atraktif. Berikut rincian-nya:

Valuasi Berdasarkan Price to Book Value (PBV) berasas info per 20 Januari 2025, sejumlah saham terlihat mempunyai rata-rata valuasi nan cukup murah, di mana nilai PBV saat ini tetap di bawah rata-rata PBV lima tahun. Hanya ada tiga nan harganya di dekat nilai wajar ialah PGAS, MEDC, dan BMRI.

Jadi, tetap menarik untuk mulai cicil beli alias tunggu koreksi sedikit lagi untuk mendapatkan posisi nan lebih best price.

Meski begitu, sebagai pelaku pasar kita tetap perlu memperhatikan lebih lanjut terhadap kondisi emiten secara esensial dan combine dengan kajian teknikal untuk mendapatkan strategi investasi nan lebih optimal.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Saham Konglomerat Banyak Diburu, Hati-Hati Rawan Longsor!

Next Article Efek Saham, Harta Prajogo Pangestu Berkurang Rp 13,44 T

Selengkapnya