ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses bangkit kembali dan sumringah pada awal perdagangan sesi I Kamis (10/4/2025), setelah ada berita baik dari Amerika Serikat (AS) di mana Presiden AS Donald Trump menunda penerapan tarif respirokal selama 90 hari.
Per pukul 09:20 WIB, IHSG sudah terbang 5,07%. IHSG pun sukses menyentuh level psikologis di atas 6.200 pada awal sesi I hari ini.
Nilai transaksi indeks di awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 3,7 triliun dengan volume transaksi mencapai 4,3 miliar dan sudah ditransaksikan sebanyak 205.607 kali. Sebanyak 474 saham menguat, 57 saham melemah, dan 98 saham stagnan.
Adapun penyebab IHSG sukses terbang hingga 4% lebih ialah lantaran pasar merespons positif kebijakan Trump untuk menunda tarif nan lebih tinggi selama 90 hari untuk sebagian besar negara, selain China.
Dalam sebuah unggahan di platform X sekitar pukul 13:30 waktu setempat, Trump menulis bahwa dia mengambil keputusan tersebut lantaran lebih dari 75 mitra jual beli tidak melakukan pembalasan dan telah menghubungi AS untuk "membahas" beberapa rumor nan telah dia angkat sebelumnya.
Namun, penundaan tersebut tidak bertindak untuk China, nan telah melakukan pembalasan-dengan meningkatkan tarif hingga 84%. Sebaliknya, Trump justru meningkatkan tarif untuk negara tersebut menjadi 125%, bertindak segera.
"Berdasarkan kurangnya rasa hormat nan ditunjukkan China terhadap Pasar Dunia, saya dengan ini meningkatkan Tarif nan dikenakan kepada China oleh Amerika Serikat menjadi 125%, bertindak segera. Pada suatu titik, semoga dalam waktu dekat, China bakal menyadari bahwa hari-hari menipu AS, dan negara-negara lain, tidak lagi dapat dipertahankan ataupun diterima." tulis Trump.
Namun, perang jual beli ini belum sepenuhnya berakhir, dan penundaan tersebut tidak mengembalikan bumi ke situasi sebelum Trump memicu ketidakstabilan global; tarif 10% secara menyeluruh tetap diberlakukan.
Untuk Kanada dan Meksiko, barang-barang nan tercakup dalam perjanjian perdagangan AS-Kanada-Meksiko tetap bebas tarif, sementara produk nan tidak termasuk dalam kesepakatan tersebut bakal dikenakan tarif 25%. Produk daya dan pupuk dari Kanada bakal dikenakan tarif 10%.
Belum jelas negara mana saja nan termasuk dalam kebijakan penundaan ini; pihak Gedung Putih tidak memberikan keterangan. Sebelumnya pada Rabu, Uni Eropa telah memberikan bunyi untuk memberlakukan tarif jawaban baru, namun tarif tersebut baru bakal bertindak minggu depan.
Sementara itu, tarif terpisah untuk mobil, baja, dan aluminium impor bakal tetap diberlakukan, kata Menteri Keuangan Scott Bessent kemudian. Sementara tarif nan direncanakan untuk produk seperti kayu dan obat-obatan tetap bakal diberlakukan.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rupiah Turun 1% Lebih, Sentuh Rp16.800-an Per Dolar AS
Next Article Breaking: IHSG Anjlok 1,36%