Ini Alasan Pramono Anung Copot Direktur It Bank Dki

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjelaskan argumen pencopotan Direktur IT Bank DKI Amirul Wicaksono. Sebagaimana diketahui, keputusan tersebut diambil setelah jasa digital bank tersebut mengalami gangguan selama lebih dari seminggu. 

Pramono mengatakan pencopotan Amirul sebagai kepala IT Bank DKI karena persoalan jasa digital di bank pembangunan wilayah (BPD) tersebut telah terjadi berulang. 

"Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali dan kejadiannya nyaris serupa. Di mana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik. Terus terang ada kebocoran. Jumlah angkanya nan tahu dewan Bank DKI," kata Pramono di gedung DPRD DKI Jakarta, dikutip dari detikai.com Rabu (9/4/2025).

Dia melanjutkan bahwa gangguan jasa digital di Bank DKI telah terjadi sebanyak tiga kali. Oleh lantaran itu Pramono memutuskan melaporkan perihal tersebut ke Bareskrim (Badan Reserse Kriminal) Polri. 

Berdasarkan pantauan detikai.com, gangguan jasa Bank DKI mulai dikeluhkan warganet sejak malam takbiran 30 Maret 2025. Sejumlah akun di media sosial X (dahulu Twitter) kompak mengeluhkan hambatan nan menghalangi jasa transaksi perbankan di BPD tersebut.

Mereka mengatakan aplikasi Bank DKI hanya bisa dipakai untuk mengecek dana, tetapi tidak bisa transfer ke bank lain alias e-wallet. Bahkan, saldo tabungan mereka sudah terpotong untuk transaksi QRIS, tapi biaya nan ditransfer tidak masuk ke merchant tujuan.

Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo dalam siaran pers menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan aktivitas pemulihan sistem nan dilakukan Bank DKI sepanjang periode libur lebaran tahun 2025.

"Pada tanggal tersebut, sistem pengamanan internal Bank DKI secara otomatis mengaktifkan fitur pemulihan sistem keamanan, sebagai langkah perlindungan untuk memastikan stabilitas jasa dan keamanan transaksi seluruh nasabah" ujar Agus dikutip dari laman resmi Bank DKI, Rabu (9/4/2025)

Lebih lanjut Agus menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari sistem kontrol internal kami dalam menjaga integritas sistem perbankan secara menyeluruh. Sebagai akibat dari aktivasi fitur tersebut, terjadi pembatasan sementara pada sebagian jasa transaksi lintas jaringan (off-us), termasuk transaksi ATM melalui jaringan bank lain.

Ia juga menyampaikan bahwa sejak awal kejadian, Bank DKI langsung mengaktifkan tim teknis, operasional, dan jasa pengguna secara intensif selama 24 jam, untuk melakukan pertimbangan sistem, pemulihan berjenjang, serta menjaga kelancaran jasa prioritas lainnya.

Setelah dilakukan pertimbangan menyeluruh, Bank DKI memulai proses pemulihan jasa secara bertahap. Tahap pertama nan dibuka adalah jasa ATM Off-Us, nan kembali dapat digunakan sejak hari Senin, 7 April 2025.

"Kami juga membuka kanal komunikasi 24/7 melalui call center dan media sosial resmi untuk menerima aspirasi, pengaduan, maupun pertanyaan dari Masyarakat" ujar Agus.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Bikin Rupiah Dekati Rp17.000 per Dolar AS, Apa Dampaknya?

Selengkapnya