ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai proyeksi perbaikan ekonomi dunia nan diperkirakan tumbuh 3% pada tahun ini menjadi sinyal positif bagi sektor industri dalam rantai pasok global.
Seperti diketahui dari proyeksi IMF terbaru, ekonomi dunia diperkirakan tumbuh 3%. Ini dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas ekonomi secara front loading serta penurunan tarif impor efektif oleh Amerika Serikat.
Airlangga pun mengungkapkan salah satu industri di Tanah Air nan bakal menunjukkan performa mengesankan ialah produk kemasan.
Airlangga memaparkan nilai produksi Industri bungkusan nasional menunjukkan kenaikan dari Rp87,6 triliun pada 2022, menjadi Rp93,2 triliun di tahun 2023.
Angka ini diprediksi bakal terus tumbuh hingga Rp105 triliun pada akhir 2025, nan didorong oleh meningkatnya konsumsi masyarakat, kemajuan teknologi pengemasan, serta pertumbuhan pesat sektor farmasi dan e-commerce.
"Ini artinya the growing industry of makanan minuman ini globally extraordinary. Walaupun bumi menghadapi beragam macam ancaman, tantangan, pertumbuhan ekonomi rata-rata 5%, tetapi selama tetap ada pertumbuhan kelahiran, selama tetap ada human resource alias semakin banyak SDM nan memerlukan makan dan minum, maka disitu butuh packaging," papar Airlangga saat meresmikan pabrik bungkusan aseptik pertama di Indonesia milik PT Lami Packaging Indonesia, dikutip Senin (4/8/2025).
"Karena packaging ini membawa dari sumber kepada rumah masing-masing. Jadi ini industri nan menurut saya recession-proof," tambahnya.
Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan bahwa mengenai keahlian ekspor, pada tahun 2024 terdapat peningkatan dimana nilai ekspor mencapai US$ 30 juta. Sementara itu dari sisi impor, industri bungkusan aseptik tetap melakukan impor dengan nilai US$ 193 juta.
Hal tersebut menandakan bahwa pasar industri bungkusan mempunyai jangkauan nan luas dan tetap terdapat ruang untuk terus mengoptimalkan produksi sektor tersebut sehingga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor.
Ke depan, Airlangga menegaskan pemerintah terus mendorong penguatan sektor industri sebagai salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 19,6%, sektor industri menjadi sektor penunjang utama dalam struktur ekonomi nasional.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Dunia Gonjang-Ganjing Akibat Perang Tarif Trump