Ilmuwan Hitung Umur Matahari Tersisa Tinggal Setengahnya

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Matahari sebagai pusat tata surya Bumi, bakal melewati usia paruh baya. Sama seperti manusia, Matahari juga mempunyai umur. Bedanya umur mentari tidak hanya puluhan tetapi miliaran tahun.

Ilmuwan memperkirakan Matahari sekarang berumur sekitar 5 miliar tahun alias memasuki fase paruh baya (middle age), demikian dikutip dari IFLScience, Kamis (27/2/2025).

Namun makin tua usia Matahari, mahir memprediksi bintang paling dekat dengan Bumi tersebut memanas makin sigap dalam 5 miliar tahun mendatang.

Makin panasnya Matahari bakal memengaruhi sistem tata surya dan berakibat pada Bumi. Siklus karbon bakal melambat sehingga banyak tumbuhan nan tak bisa bertahan.

Pada akhirnya, Bumi tak bisa lagi menjadi kediaman tumbuhan. Ketika itu terjadi, rantai makanan bakal hancur. Ilmuwan memperkirakan peristiwa mengerikan ini bakal terjadi 600 juta tahun lagi.

Mikroba nan bisa beradaptasi dengan perubahan Tata Surya juga bakal hidup menderita. Dalam 1 miliar tahun ke depan, suhu Matahari diprediksi lebih panas 10% dari saat ini.

Imbasnya, peningkatan pengaruh rumah kaca tak bisa dikendalikan lagi. Lautan bakal menguap dan mengakibatkan kekeringan.

Bumi bakal menjadi planet semacam Venus nan bisa melelehkan semua barang di dalamnya. Bisa dibilang, ketika masanya tiba, manusia tak bisa lagi memperkuat hidup di planet ini.

"Bumi dan Mars kemungkinan bakal berputar masuk ke matahari, sementara planet lainnya bakal terdorong ke luar," kata laporan Iflscience.

Pada akhirnya, mentari bakal meleburkan semua lapisan intinya dan memunculkan objek bintang baru nan disebut 'White Dwarf'. Setelah kehilangan banyak massanya, White Dwarf tak bakal bisa berjuntai pada planet-planet nan tersisa.

Ilmuwan memperkirakan planet raksasa nan tersisa nantinya hanya Jupiter. Simulasi nan dilakukan memperlihatkan kejadian ini bakal terjadi dalam 30 miliar tahun ke depan. Tiga planet bakal musnah dalam 10 miliar tahun.

Jupiter sebagai planet terakhir mungkin bakal memperkuat cukup lama, namun pada akhirnya juga bakal terdorong ke luar sistem tata surya dan melebur dengan bintang lain.

Berdasarkan simulasi, planet terakhir bakal ke luar dari sistem tata surya dalam jangka waktu 100 miliar tahun. Durasi ini lebih lama daripada usia alam semesta nan diprediksi sekitar 13,8 miliar tahun.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Marak Pencurian Data, Begini Solusi Keamanan Super Canggih AMD

Next Article Misteri Langit Bumi Berdengung Dibongkar Peneliti

Selengkapnya