Ihsg Volatil, Dana Investasi Kelolaan Bpjs Kesehatan Dijamin Aman

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak volatil belakangan ini. Lantas, apakah perihal ini berakibat pada hasil investasi di BPJS Kesehatan?

Di samping peran proteksi, BPJS Kesehatan diketahui mengelola instrumen investasi sebagai pengelolaan asetnya. BPJS sebagai perusahaan asuransi sosial berinvestasi untuk mengelola biaya nan dikumpulkan dari premi nasabahnya.

Hasil investasi nan telah terkumpul dari premi ini bakal digunakan untuk bayar klaim di masa depan. Adapun instrumen investasi nan biasa digunakan dalam perusahaan asuransi antara lain, Surat utang (obligasi), deposito, reksa dana, hingga saham.

Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizky Anugerah, menegaskan bahwa Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan diinvestasikan sepenuhnya pada instrumen pendapatan tetap. Instrumen tersebut meliputi giro, deposito, Surat Berharga Negara, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia.

Rizky menambahkan bahwa investasi DJS Kesehatan merujuk pada PP 87 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Kesehatan. Oleh lantaran itu, penurunan IHSG tidak berakibat pada pengelolaan biaya agunan kesehatan.

"Sehingga penurunan IHSG tidak berakibat terhadap pengelolaan investasi DJS," terang Rizky kepada detikai.com beberapa waktu lalu.

Lebih jauh, DJS memprioritaskan investasi ke likuiditas biaya agunan kesehatan dengan menjalankan prinsip kehati-hatian. Pengelolaan investasi DJS didasarkan pada kesesuaian pengelolaan aset terhadap tanggungjawab agunan pelayanan kesehatan alias lebih dikenal dengan Asset Liability Management (ALMA).

Diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,06% pada perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (25/3/2025). Indeks naik 65 poin ke level 6.226,23 pada akhir penutupan perdagangan sesi pertama.

IHSG hari ini berbanding terbalik dengan kondisi kemarin, Senin (24/3/2025). IHSG dibuka lesu dan ditutup turun 1,55% ke level 6.161,22. Indeks apalagi sempat ambruk lebih dari 4% dan merosot ke bawah level 6.000.

Tepat seminggu lalu, Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia BEI) Selasa (18/3/2025) mengalami penghentian sementara alias trading halt. Ini adalah kali pertama trading halt sejak Pandemi Covid-19.

Pada sepuluh menit pertama pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka ke posisi 6.394,87 alias turun 1,19% (-77 poin).

IHSG kemudian ambruk 5,02% ke level 6.146 pada pukul 11.19 WIB sehingga perdagangan dihentikan sementara.

IHSG kembali dibuka pada pukul 11.49 WIB tetapi langsung terjun bebas turun 6% ke 6.084.

IHSG kemudian ambruk lebih dari 7% lebih ke di 6018,39. IHSG sedikit menguat kemudian dan ditutup pada posisi 6076,081 alias melemah 6,12% pada perdagangan sesi I.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos BPJS Kesehatan Ungkap Bukti Jaminan RI Lebih Baik Dari AS

Next Article OJK Bakal Atur Klaim BPJS Kesehatan Bisa Digabung Asuransi Swasta

Selengkapnya