Ihsg Naik Tipis Pagi Ini, Menguat 0,23%

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat dibuka di area merah pagi ini, Senin (14/4/2025). Akan tetapi dua menit berselang sukses kembali ke area hijau. 

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, per pukul 09:04 WIB, IHSG naik 0,23% ke level. 6.276,9. Sebanyak 283 saham naik, 96 turun, dan 203 tidak bergerak. 

Nilai transaksi mencapai Rp 1 triliun nan melibatkan 890,85 juta saham dalam 71.759 kali transaksi. 

Adapun IHSG tetap diselimuti sentimen negatif. Gejolak kembali terjadi arena ketegangan perang jual beli antara dua negara besar Amerika Serikat (AS) dan China. Kedua negara ekonomi terbesar di bumi tersebut memicu suasana nan berisiko pada industri keuangan.

Terbaru China kembali melakukan manuver signifikan dalam menanggapi perang tarif dengan Amerika Serikat dengan meningkatkan tarif atas impor AS menjadi 125% pada Jumat (11/4/2025).

Tarif ini bakal mulai bertindak pada Sabtu, 12 April 2025.

Sebelumnya, AS telah meningkatkan tarif untuk impor China menjadi 145%. Adapun tindakan saling balas ini meningkatkan tensi perang jual beli nan menakut-nakuti menghancurkan rantai pasok global.

Sementara itu, perjalanan IHSG sepekan ini hanya bakal melangkah selama empat hari. Lantaran terdapat tanggal merah pada Jumat (18/4/2025) sebagai hari libur untuk seremoni Jumat Agung.

Meskipun hanya empat hari perdagangan, justru dalam pekan ini terdapat banyak data-data ekonomi nan bakal menjadi dorongan pergerakan pasar finansial Tanah Air.

Pada awal pekan Senin (14/4/2025), Bank Indonesia (BI) bakal melaporkan posisi persediaan devisa Indonesia periode Maret 2025. Sebelumnya, posisi persediaan devisa Indonesia pada akhir Februari 2025 tetap tinggi sebesar 154,5 miliar dolar AS, meski menurun dibandingkan posisi pada akhir Januari 2025 sebesar US$ 156,1 miliar.

Pada hari nan sama Senin (14/4/2025), bakal terdapat info penjualan sepeda motor dan mobil periode Maret 2025.

Selain itu, hari ini China juga bakal merilis info neraca perdagangan serta ekspor dan impor periode Maret 2025. 

Lalu pada hari Kamis (17/4/2025), Ketua Dewan Gubernur The Fed AS Powell bakal menyampaikan pidatonya. Sebagai pemimpin The Fed nan mengendalikan suku kembang jangka pendek, dia adalah orang nan memegang pengaruh terbesar pada nilai dolar AS. Para pelaku pasar pun bersiap menantikan pidato Powell sebagai isyarat mengenai kebijakan moneter selanjutnya.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Terus Melemah, Sentuh Rp16.900 per Dolar AS

Next Article IHSG Ambruk Lagi, Turun Lebih dari 1%

Selengkapnya