Ihsg Ditutup Merah, Tertekan Kinerja Saham Tpia-goto-dcii

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke area merah pada perdagangan hari ini, Selasa (26/5/2025).

IHSG terkoreksi 0,8% alias turun 25,81 poin ke 7.188,25 dan meninggalkan level 7.200. Sebanyak 225 saham turun, 414 saham naik, dan 170 tidak bergerak.

Nilai transaksi terbilang ramai hari ini, mencapai Rp 14 triliun nan melibatkan 35,47 miliar saham dalam 1,42 juta kali transaksi.

Mengutip Refinitiv, bahan baku menjadi sektor nan turun paling dalam, ialah 2,99%. Sektor utilitas dan properti masing-masing turun 1,42% dan 1,38%. Sementara itu sektor kesehatan dan daya mengalami apresiasi tipis.

Adapun saham nan menjadi pemberat utama adalah Chandra Asri (TPIA) milik Prajogo Pengestu nan ambruk 7,58% pada perdagangan hari ini dan berkontribusi atas pelemahan 18 indeks poin.

Kemudian ada GOTO nan ambruk 5,56% ke level 68. GOTO berkontribusi sebesar 8,66 indeks poin terhadap penurunan IHSG. Sebelumnya saham GOTO sempat turun tajam ke Rp 65 per saham dengan kontribusi pelemahan 17,32 indeks poin pada perdagangan intraday sesi pertama.

Sebagaimana diketahui, saham GOTO sempat loncat seiring dengan berembusnya berita merger perusahaan dengan Grab. Namun kemudian Tirza Munusamy, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, menegaskan bahwa info tersebut tidak berdasar dan tidak dapat diverifikasi.

"Namun, spekulasi tersebut tidak berasal dari info nan terverifikasi, sehingga kami tidak dalam posisi untuk menanggapinya lebih lanjut," katanya.

Terpisah, pihak manajemen GOTO menyampaikan bahwa perusahaan menerima beragam penawaran dari sejumlah pihak. "Dari waktu ke waktu, Perseroan menerima beragam penawaran dari beragam pihak. Hal ini berkarakter rahasia," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi.

Perseroan menilai, kerahasiaan identitas perlu dijaga lantaran sifat rencananya tidak mengikat dan tetap dalam tahap nan sangat awal. Lebih dari itu, wacana mengenai merger tersebut kerap disampaikan secara informal, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Melengkapi tiga besar beban IHSG hari ini ada saham DCII nan turun 2,68% dan memangkas 5,34 indeks poin.

DCII saat ini merupakan saham paling mahal di Bursa Efek Indonesia. Saham ini telah terbang lebih dari 200% sepanjang tahun melangkah alias dari level 46.000-an ke level 140.000-an. DCII apalagi sempat menembus nilai 200.000-an per saham.

Sebagai informasi, pasar finansial Indonesia hanya bakal buka tiga hari pada perdagangan pekan ini lantaran ada libur libur berbareng Kamis dan Jumat untuk peringatan Kenaikan Yesus Kristus. Mengingat pendeknya hari perdagangan maka penanammodal mesti berpikir jeli dalam mengambil keputusan.

Sebenarnya pelaku pasar telah menyambut positif potensi penurunan suku kembang referensi dan membaiknya defisit transaksi berjalan. Langkah Danantara untuk efisiensi BUMN lewat M&A juga dinilai memberi prospek cerah bagi sektor korporasi ke depan.

Laporan terbaru JP Morgan pada 19 Mei 2025 juga menjadi stimulus positif lantaran meningkatkan ranking saham di pasar berkembang alias emerging market, termasuk Indonesia.

JP Morgan telah meningkatkan ranking dari underweight ke netral, kemudian laporan terbaru meningkatkan rating lagi dari netral menjadi overweight.

Ada lima argumen nan membikin pasar emerging market sekarang lebih dilirik penanammodal daripada pasar negara maju. Di antaranya adalah ketidakpastian perang jual beli nan sedikit mereda, melemahnya dolar AS, pemulihan ekonomi China, valuasi nan tetap murah serta proyeksi pemangkasan suku kembang The Fed.

Upgrade rating Emerging Markets ini menjadi berita baik saat IHSG memasuki pekan terakhir Mei. Dengan agenda perdagangan nan hanya tiga hari lantaran libur Kenaikan Isa Almasih, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di titik rawan. Setelah mencetak kenaikan lebih dari 10% dalam sebulan, sekarang indeks mendekati resistance krusial di area 7.300. Secara teknikal, kegagalan menembus MA200 bisa memicu tindakan ambil untung, dengan potensi koreksi ke 6.900-7.000.

Akan tetapi penanammodal rupanya belum bisa betul-betul bernapas lega. Dalam perkembangan berbeda, Presiden AS Donald Trump, pada Jumat pekan lalu, mengatakan bahwa dia "merekomendasikan tarif langsung sebesar 50% terhadap Uni Eropa" setelah mengeluhkan bahwa negosiasi perdagangan telah mengalami kebuntuan.

Trump menulis di Truth Social bahwa tarif impor baru nan sangat tinggi ini bakal mulai bertindak pada 1 Juni.

Menurut Trump Uni Eropa sangat susah untuk diajak bekerja sama. "Pembicaraan kami dengan mereka tidak ke mana-mana!," tulis Trump mengenai blok beranggotakan 27 negara tersebut, dikutip dari CNBC Internarional.

Sebagaimana diketahui, penanammodal sebelumnya membeli saham dengan spekulasi bahwa bakal muncul lebih banyak kesepakatan jual beli dengan beragam negara selama masa jarak 90 hari tersebut. Namun, tindakan Trump pada hari Jumat bisa jadi menunjukkan bahwa angan tersebut keliru.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Libur Panjang, IHSG Lanjut "Semringah" Tapi Rupiah Melemah

Next Article Video: Hari Terakhir Bursa, IHSG Masih Merana di Zona Merah

Selengkapnya