ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan pengawas pasar modal Inarno Djajadi mengungkapkan hingga akhir bulan lalu, IHSG terkoreksi cukup dalam alias ambruk lebih dari dua digit.
Inarno mengungkapkan sejak awal tahun, IHSG telah turun 11,43% di tengan sentimen jelek dari perekonomian global.
"Kapitalisasi pasar bursa tercatat Rp 10,879 alias turun 11,68% dalam secara bulanan (mtd) alias 11,8% ytd," jelas Inarno.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan asing ramai-ramai menarik dananya dari pasar modal RI dengan nomor net sell mencapai RP 18,19 triliun secara bulanan dan tembus Rp 21,9 triliun sejak awal tahun.
Sementara itu dari pasar obligasi, ICBI tercatat mengalami kenaikan 1,14% secara bulanan dan 1,92% sejak awal tahun dengan asing mencatatkan tindakan beli bersih Rp 8,86 triliun (mtd) dan Rp 13,51 triliun (ytd).
Sementara itu, industri pengelolaan investasi mencatatkan besaran biaya kelolaan (AUM) Rp 822,65 triliun per 28 Februari 2025.
"Terkait penghimpunan biaya tetap dalam tren positif, tercatat penawaran umum Rp 20,74 triliun melalui 1 penawaran umum terbatas 11 penawaran umum berkelanjutan," jelas Inarno.
Dirinya menambahkan tetap ada 123 pipeline penawaran umum nili inikatof 42,56 T
Sementara itu dari penggalangan biaya SCF sejak pemberlakuan hingga akhir bulan lalu, terdapat 18 penyelenggara nan dapat izin, dengan 759 publikasi pengaruh dari 492 penerbit dengan dana SCF yg dihimpun mencapai Rp 1,43 triliun.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: BEI Lakukan Pertemuan dengan OJK & Pelaku Pasar
Next Article Pasar Modal RI Serok Dana Rp 219 T hingga Akhir November 2024