Icc Gelar Sidang Perdana Kejahatan Kemanusiaan Duterte Hari Ini

Sedang Trending 10 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Jumat, 14 Mar 2025 08:17 WIB

Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk pertama kalinya bakal menghadiri sidang di ICC mengenai kejahatan kemanusiaan saat perangi narkoba. ICC gelar sidang adili Rodrigo Duterte hari ini. (REUTERS/Lisa Marie David)

Jakarta, detikai.com --

Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk pertama kalinya bakal menghadiri sidang di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengenai kejahatan kemanusiaan saat perangi narkoba.

ICC mengonfirmasi penampilan Duterte di sidang tersebut dalam rilis resmi pada Kamis (13/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kehadiran pertama Bapak Rodrigo Roa Duterte dijadwalkan bakal berjalan pada hari Jumat, 14 Maret 2025, pukul 14.00 (waktu setempat), di hadapan Kamar Pra-Peradilan I Mahkamah Pidana Internasional (ICC alias Pengadilan)," demikian pernyataan ICC.

Kamar Praperadilan I terdiri dari Hakim ketua Antoanella Motoc dan Hakim Reine Adélaïde Sophie Alapini-Gansou serta María del Socorro Flores Liera.

Selama sidang pendahuluan, para pengadil bakal memverifikasi identitas terdakwa dan bahasa nan digunakan dalam proses persidangan.

Duterte juga bakal diberi tahu soal tuduhan terhadapnya dan hak-hak dia berasas Statuta ICC Roma.

Sidang ini bisa dihadiri masyarakat sipil dan personil korps diplomatik. Namun, mereka kudu mendaftar terlebih dulu melalui email ke: [email protected] sebelum 14 Maret pukul 11:00.

Saat masuk ke ruang persidangan, peserta kudu menunjukkan paspor alias tanda pengenal nan tetap bertindak dengan foto di pintu masuk utama Oude Waalsdorperweg 10, 2597 AK Den Haag.

Jurnalis nan mau meliput sidang juga bisa mengusulkan permohonan legalisasi melalui email ke: [email protected] sebelum 14 Maret pukul 11:00.

Jumlah visitor bakal dibatasi. Orang nan belum menerima konfirmasi sebelum sidang tidak bakal diberi akses ke gedung. Mereka nan menerima konfirmasi diimbau untuk datang 20 menit sebelum sidang dimulai.

Sidang juga bisa diikuti secara online dalam bahasa Inggris dan Prancis di situs web ICC dengan penundaan 30 menit.

Terlepas dari persoalan teknis sidang, otoritas Filipina menyerahkan Duterte ke ICC pada Rabu usai ditangkap di Manila.

Penangkapan itu merupakan tindak lanjut setelah ICC menerbitkan surat perintah penangkapan untuk Duterte lantaran dugaan kejahatan kemanusiaan berupa pembunuhan dalam operasi anti narkoba.

ICC mencatat Duterte melakukan pembunuhan secara sistematis dan meluas hingga menyebabkan ribuan orang tewas saat perangi narkoba.

Lembaga pemantau kewenangan asasi manusia mencatat sekitar 12.000 hingga 30.000 penduduk tewas lantaran program anti narkoba.

Sementara itu, info kepolisian Filipina mencatat lebih dari 6.200 orang tewas dalam perang melawan narkoba.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya