ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Transaksi Misi Dagang nan digelar Pemprov Jawa Timur di Kalimantan Timur sukses menembus nomor transksaksi hingga Rp1 triliun. Capaian tersebut dinilai sebagai bukti kuat keberpihakan Gubernur Khofifah Indar Parawansa terhadap penguatan ekonomi rakyat mini melalui UMKM.
Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jatim, Ahmad Salim Assegaf, menyebut capaian tersebut bukan hanya nomor statistik. Melainkan misi nan membuktikan kesungguhan pemerintah wilayah dalam mendorong pelaku upaya lokal naik kelas.
"Ini adalah sekali lagi corak bukti konkret nan diwujudkan oleh Bu Khofifah dan Pemprov Jatim untuk bisa meningkatkan kelas UMKM," ujar Salim dikutip Jumat (9/5/2025).
Dia mengatakan keberhasilan misi jual beli membuktikan Jatim merupakan wilayah nan kondusif dan mendukung tumbuhnya pengusaha lokal. Apalagi ekosistem upaya di provinsi ini kondusif lantaran adanya kebijakan nan pro terhadap pelaku upaya mini dan menengah.
"Jadi kami dari Hipmi Jatim menyampaikan kepada masyarakat Jatim, jangan pernah ragu upaya di Jatim," katanya
Menurut dia penguatan UMKM lewat kebijakan terintegrasi seperti ini merupakan strategi jangka panjang berkelanjutan. Program ini tidak hanya berakhir pada agenda seremonial, tetapi terus dilanjutkan dalam corak konkret lainnya.
Dia menekankan bakal terus bersinergi dengan Pemprov Jatim untuk mendukung agenda pemulihan dan pertumbuhan ekonomi rakyat. Sebab UMKM adalah ujung tombak ekonomi nasional dan perlu diprioritaskan dalam setiap kebijakan publik.
"Karena Pemprov Jatim itu pro dengan para pengusaha, termasuk UMKM," jelasnya.
Misi Dagang Tembus Rp 1 Triliun
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa konsisten menggenjot pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menggelar Misi Dagang dan Investasi di Kalimantan Timur. Dampaknya terlihat dari catatan transaksi hingga mencapai 1 triliun melampaui sasaran dan pengusaha UMKM nan telribat bisa cuan hingga ratusan miliar.
"Sinergi dua provinsi ini sejalan dengan visi besar Jawa Timur sebagai gerbang baru Nusantara, nan membuka akses dan jejaring lebih luas ke area timur Indonesia," kata Gubernur Khofifah dikutip Kamis (8/5/2025).
Langsung dipimpin Gubernur Khofifah, misi jual beli kali ini mencatatkan total transaksi final 08 Mei 2025, mencapai Rp1.053.146.943.500. Catatan nan terinci dalam tiga kategori Jatim menjual Rp598.953.143.500, Jatim membeli Rp230.099.800.000dan Jatim investasi Rp224.094.000.000.
Dia mengatakan Jatim tentu telah menyiapkan disi sebagai wilayah nan bisa menjadi penyangga krusial IKN. Karenanya diperlukan sinergi dan kerjasama untuk mendukung pencapaian tersebut pada masa waktu ke depan.
"Jadi komoditas antara pelaku upaya dari Jawa Timur dan Kalimantan Timur hari ini dan nan bakal datang berseiring dengan persiapan penggunaan IKN," ujarnya.
Namun demikian, dia mengungkapkan, penguatan kerjasama tersebut tentunya sebagai bagian dari langkah penguatan ekonomi bagi masyarakat Jatim. Karenanya menjadi sangat pentinh jika kenaikan ekonomi konsisten tewujud bakal turut berakibat pada peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat Jatim.
"Insya Allah kita bisa membangun koneksitas perdagangan maupun kualitas SDM, pendidikan dan kesehatan untuk lebih besar lagi," katanya.
Diketahui transaksi tersebut disumbang dari sejumlah komoditi mulai dari pakan ikan, rokok telur konsumsi, karkas ayam dan bebek, hewan ternak sapi, fashion dan sepatu kulit, daging sapi frozen, perikanan, beras, pupuk, mesin las, sparepart, makanan dan minuman.