Herry Ip Terkejut Dengan Perkembangan Pesat Ganda Putra Malaysia

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Ganda putra Malaysia tengah menanjak dengan meraih empat gelar dalam dua bulan terakhir. Pelatih dobel putra Malaysia Herry Iman Pierngadi menyebut prestasi itu di luar dugaannya.

Ganda putra Malaysia menjadi juara di Badminton Asia Championships 2025, Thailand Open 2025, Malaysia Masters 2025, dan Singapore Open 2025. Tiga gelar di antaranya dipersembahkan oleh Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

"Ya jujur lah di luar perkiraan saya. Karena kan memang setelah saya melatih di sana satu bulan itu, bulan Maret (ada tur) Eropa dan saya enggak pergi belum kelihatan, tapi setelah itu Kejuaraan Asia baru kelihatannya," kata Herry IP kepada pewarta di mixed zone Indonesia Open 2025, di Istora Gelora Bung Karno (GBK).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Buat saya sih surprise juga mereka bisa penyesuaian lantaran tidak semua pemain itu semua bisa adaptasi. Ada nan sigap ada nan lambat ada nan tetap belum juga ada," lanjutnya.

Meski begitu, Herry menilai sudah waktunya dobel putra Malaysia bangkit lantaran regenerasi mereka memang sudah saatnya naik.

"Jadi ya mungkin itu rezeki saya untuk bisa membantu dobel putra Malaysia untuk bisa bersaing di level dunia," tuturnya.

Herry mengaku beruntung penyesuaian program latihan nan diterapkan untuk pemainnya tak terlalu sulit. Meskipun masing-masing pemain mempunyai kecepatannya sendiri-sendiri.

"Programnya sih nyaris sama, hanya caranya saja sih. Anak-anaknya juga di Malaysia oke, nyaris sama lah sama Indonesia. Enggak ada bedanya, hanya beda nama saja," Herry mengungkapkan.

"Kalau sekarang sih pemain dobel putra Malaysia sudah nyaris mirip-mirip lah. Kayak seperti Indonesia game plan-nya, langkah mereka bermain, memberikan programnya, lebih kurang sama saja seperti waktu saya di Indonesia," ujar Herry.

Dia mencontohkan Man Wei Chong/Kai Wun Tee nan tetap belum 100 persen beradaptasi dengan program latihan Herry IP. Man/Tee juara di Malaysia Masters 2025 dan sampai semifinal di Indonesia Open 2025.

"Sementara Aaron Chia/Soh Wooi Yik sesuai sudah lah, sudah nyaris paham. Man/Tee tetap 60-70% baru bisa penyesuaian. Tapi di bawah-bawahnya tetap butuh waktu lagi, tetap butuh lama lagi lah," tuturnya.

"Selain level pemain, intelektual mereka juga (menentukan sigap lambatnya penyesuaian). Kalau standar saya rasa jika dari segi fisik, teknik pukulan lebih kurang. Jadi penyesuaian program nan saya berikan itu kayak seseorang pelajar lah. Ada nan sigap menangkap, ada nan lambat. Kira-kira kayak gitu," Herry mempertegas.


(mcy/nds)

Selengkapnya