ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Herry Iman Pierngadi selain lekat dengan bulutangkis, juga terkenal sebagai orang nan kegemaran dengan burung berkicau. Hobinya tetap dilakukan meski sekarang sudah di Malaysia.
Tak heran ketika dirinya menyeberang ke Malaysia, hobinya itu tak bisa lepas begitu saja. Eks pembimbing Timnas Pelatnas PBSI ini tetap menjalankan kegemarannya dalam bumi kicau.
"Main sih enggak, hanya datang (event burung berkicau) saja ya, lantaran kan menyalurkan hobilah," kata Herry kepada pewarta di Istora GBK, saat Indonesia Open 2025 berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya suka datang di Malaysia tuh dari minggu pagi ke lomba-lomba di Malaysia, tapi memang sistem apanya semua beda. Beda sama Indonesia," ujarnya.
Herry IP menilai, perbedaannya nan signifikan antara Indonesia dan Malaysia adalah dari sistemnya.
"Lebih jauh, lebih sulit, lebih menantang di Indonesia," tuturnya.
Meski begitu, pembimbing berumur 62 tahun itu, mengatakan selama ini koleksi burung nan ada di rumahnya tak dibawa ke Malaysia.
"Yang di rumah enggak dibawa, enggak tetap di sini saja (Indonesia). Masih dirawat sama orang nan kerja sama saya," ujarnya.
"Iya dong, tetap (video call). Kan itu salah satu intermezo saya," kata Herry.
Sebagai informasi, Herry IP tercatat sudah puluhan tahun mengurusi burung. Dalam wawancara dengan detikSport beberapa waktu lalu, dia mengaku bukan pemain melainkan pebisnis.
"Hampir 25 tahun saya ngurusin burung, jika di Jakarta apalagi Indonesia, pemain burung lama pasti kenal saya. Saya main burung bukan pemain, tapi sudah bisnis. Jual beli, transaksi, Awal dari hobi, jika menghasilkan apa enggak?" ujar Herry.
"Sudah lama. Awalnya hobi, hobi, kegemaran hobi sering juara, burung sering juara ditawar orang, Kok menarik," dia menambahkan.
Dia apalagi mempunyai tukang nan menerjemahkan kreasi nan dibuatnya untuk kandang burung.
"Saya pasti pergi ke pasar burung. Sangkar lumayan (pasar dan harganya), tergantung kualitas ukirannya, puluhan juta he he he," kata Herry.
(mcy/aff)