ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Heboh di media sosial dan situs pencarian Google rumor tentang wacana kenaikan penghasilan Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk PNS, naik di tahun ini. Salah satu perihal nan membuatnya semakin ramai diperbincangkan, persentase kenaikan penghasilan nan disebut-sebut mencapai 16%.
Namun, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia (PANRB) Rini Widyantini menampik berita tersebut. Rini mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum melangsungkan obrolan menyangkut kenaikan penghasilan ASN.
"Saya belum pernah ada diskusi. Nanti perlu ada obrolan dengan kementerian keuangan. Jadi nggak bisa langsung nampak besarannya," kata Rini ditemui di Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (22/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rini sendiri mengakui bahwa rencana kenaikan penghasilan PNS tercantum dalam arsip Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025. Namun demikian, Rini menekankan bahwa di dalam arsip itu tidak disebutkan berapa persentase kenaikannya.
Menurut Rini, Kementerian PANRB berbareng Kementerian finansial kudu duduk berbareng untuk membahas rencana kenaikan itu. Oleh lantaran itu, dia juga belum dapat memastikan apakah besaran kenaikannya bakal mencapai 16%.
"Saya juga belum tahu ini apakah memang 16%, lantaran memang Kementerian PANRB dengan Kementerian Keuangan tentunya kudu duduk berbareng untuk membahas itu," ujarnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2024 lampau pemerintah meningkatkan penghasilan ASN sebesar 8%. Kebijakan ini selaras dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2024 nan diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 26 Januari 2024.
Sedangkan untuk wacana kenaikan penghasilan ASN di 2025, tercantum dalam KEM-PPKF 2025. Dalam arsip tersebut, pemerintah menyebut arah kebijakan shopping pegawai pada tahun depan bakal difokuskan kepada empat aspek, salah satu di antaranya adalah penghasilan PNS.
Suharso Monoarfa nan dulu menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pernah menjelaskan bahwa kenaikan penghasilan ASN bakal dilakukan secara bertahap. Pemerintah bakal memprioritaskan peningkatan kesejahteraan bagi ASN, khususnya guru, dosen, tenaga kesehatan (nakes), penyuluh, serta personil TNI dan Polri.
"Kenaikan penghasilan aparatur sipil negara terutama guru, dosen, tenaga kesehatan, penyuluh, serta TNI dan Polri bakal dilakukan secara bertahap," ujar Suharso dalam konvensi pers di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (16/8).
Di kesempatan berbeda, saat tetap di Kabinet Indonesia Maju, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah menyampaikan, penghasilan PNS bakal naik alias tidak bakal diumumkan langsung oleh Prabowo nan nantinya bakal menjalankan pemerintahan berikutnya.
"Nanti Presiden terpilih bakal menyampaikan ya," beber Sri Mulyani ketika dikonfirmasi langsung di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2024) silam.
Lihat juga video: Daftar Presiden nan Menaikan Gaji PNS Paling Banyak
(acd/acd)