ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Salah satu proses verifikasi saat mendaftar akun di platform online adalah selfie sambil memegang KTP. Hal ini untuk memastikan identitas yang didaftarkan sesuai dengan pemegang akun.
Namun, timbul pertanyaan soal keamanan metode verifikasi menggunakan selfie pegang KTP. Menurut Kaspersky, permintaan selfie dengan KTP memang menimbulkan dilema, karena mempunyai akibat keamanan.
Kapersky menyoroti soal transparansi, karena kebanyakan masyarakat tidak betul-betul tahu gimana perusahaan menyimpan dan memroses info nan dikumpulkan.
Biasanya, perusahaan bakal meyakinkan pengguna dengan mengatakan pengelolaan dan penyimpanan info dilakukan dengan serius dan sangat hati-hati.
Namun, kata-kata seperti itu tak cukup menjelaskan proses internal nan sebenarnya. Padahal, foto selfie dengan kartu identitas ini adalah info kunci nan bisa disalahgunakan oknum penjahat siber.
Penipu dapat membuka perusahaan atas nama Anda dan melakukan transaksi finansial secara tidak bertanggung jawab. Penipu juga bisa mendaftarkan kartu SIM menggunakan identitas Anda untuk melanggar norma dengan beragam cara. Anda bisa saja diminta bertanggung jawab atas kerugian nan tidak disebabkan oleh diri Anda sendiri.
"Penjahat siber telah lama menjual serangkaian foto dan video orang nan memegang lembaran kertas putih seukuran arsip standar di situs darkweb untuk memalsukan foto dan melewati standar prosedur KYC (Know Your Customer). Apabila mereka mendapatkan foto selfie original dengan kartu identitas [paspor alias KTP]. Itu adalah tambang emas," menurut Kaspersky dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (15/1/2025).
Cara Mengurangi Risiko Penipuan
Meskipun ada akibat terhadap praktik foto dengan kartu identitas, pengguna tetap bisa melakukannya, tetapi dengan langkah nan lebih hat-hati. Nah, berikut ini Kaspersky bagikan tips mengurangi akibat tersebut:
1. Pelajari kebijakan privasi perusahaan. Sebelum mengirim selfie dengan kartu identitas, cari tahu semua nan Anda bisa tentang perusahaan tersebut.
Periksa di mana dan oleh siapa info Anda bakal diproses, berapa lama info tersebut bakal disimpan, dan apakah perusahaan dapat memberikan info pengguna kepada penegak hukum, pihak ketiga, alias apalagi ke negara lain.
2. Selidiki riwayat kebocoran info perusahaan. Jika ada, cari tahu sudah berapa kali kasus kebocoran info terjadi. Lalu info seperti apa nan bocor. Dan gimana perusahaan menanggapi pelanggaran tersebut/
Anda dapat mengetahuinya menggunakan kueri penelusuran seperti Company_Name info leaks, alias Company_Name info breaches.
3. Tambahkan watermark ke selfie Anda. Ini dapat dilakukan dengan mudah di HP menggunakan penyunting foto bawaan untuk melapisi teks semi-transparan, alias dengan menggunakan aplikasi nan bisa diunduh secara gratis.
Dengan langkah ini, meskipun foto tersebut bocor, bakal jauh lebih susah bagi penjahat siber untuk menggunakannya jika mendaftar ke jasa lain.
4. Hapus swafoto segera setelah mengirim jika perangkat Anda tidak mempunyai perlindungan. Jangan lupa, jika memungkinkan segera hapus foto selfie Anda dari pesan Anda dan dari berkas Recently Deleted di HP.
5. Periksa riwayat angsuran Anda secara berkala. Tanyakan kepada bank Anda untuk mengetahui langkah mendapatkan pemberitahuan segera tentang perubahan pada riwayat angsuran Anda. Dan jangan pernah memberikan info pribadi Anda untuk hadiah uang.
Demikian beberapa tips agar terhindar dari akibat penipuan nan dapat menguras rekening Anda gara-gara selfie sambil pegang KTP. Semoga info ini membantu!
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Gagal Uji Coba Ketujuh, Roket SpaceX Starship Elon Musk Meledak
Next Article Awas Penipu Kuras Rekening di Mana-mana, OJK dan Komdigi Lakukan Ini