Hari Tasyrik Berapa Hari? Simak Tanggalnya

Terdapat dua pendapat utama mengenai asal usul penamaan Hari Tasyrik. Pendapat pertama menyebut bahwa nama ini berasal dari tradisi menjemur daging kurban. Pada masa Rasulullah SAW, daging kurban nan berlimpah dijemur di bawah terik mentari untuk mengawetkannya agar dapat dikonsumsi dalam jangka waktu nan lebih lama.

Pendapat kedua mengaitkan penamaan Hari Tasyrik dengan waktu penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban. Penyembelihan hewan kurban umumnya dilakukan setelah mentari terbit pada hari-hari tersebut. Kedua pendapat ini memberikan gambaran tentang gimana Hari Tasyrik mempunyai akar nan kuat dalam praktik keagamaan dan kehidupan sosial masyarakat Muslim pada masa lalu.

Hari Tasyrik bukan hanya sekadar hari setelah Idul Adha, tetapi juga merupakan waktu untuk berterima kasih atas nikmat nan diberikan Allah SWT. Bagi umat Islam nan menunaikan ibadah haji, Hari Tasyrik mempunyai makna nan sangat krusial lantaran menjadi bagian dari rangkaian ibadah haji nan mereka lakukan.