Hari Kedua Gencatan Senjata Gaza, Warga Cari Korban Di Runtuhan Puing

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Selasa, 21 Jan 2025 18:31 WIB

Jakarta, detikai.com --

Warga Palestina mulai mencari ribuan korban nan tetap diyakini tertimbun di bawah puing-puing, pada hari kedua gencatan senjata antara Israel dan Hamas, Senin (20/1).

Gencatan senjata ini menghentikan bentrok nan telah berjalan selama 15 bulan dan menghancurkan Jalur Gaza.

Gencatan senjata nan dimulai pada Minggu (19/1) ini juga mencakup pembebasan tiga sandera pertama nan ditahan Hamas dan 90 tahanan Palestina dari penjara Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perhatian sekarang mulai bergeser ke upaya rekonstruksi Gaza nan porak-poranda akibat serangan Israel sebagai respons terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 silam.

Serangan Hamas pada tanggal tersebut menewaskan 1.200 orang dan menculik sekitar 250 sandera ke Gaza. Israel membalas dengan agresi brutal, di mana lebih dari 47 ribu penduduk Palestina dilaporkan tewas, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

"Kami sedang mencari 10 ribu syuhada nan tubuhnya tetap berada di bawah puing-puing," kata ahli bicara Layanan Darurat Sipil Palestina Mahmoud Basal, melansir Reuters.

Ia juga mengungkapkan bahwa setidaknya 2.840 tubuh telah hancur total sehingga tidak meninggalkan jejak.

Dengan arus support nan mulai meningkat ke Gaza, masyarakat mulai memenuhi pasar untuk membeli kebutuhan pokok. Beberapa penduduk mengungkapkan kebahagiaan mereka atas nilai nan lebih terjangkau dan adanya peralatan baru seperti cokelat impor.

"Harga sudah turun, perang sudah selesai, dan perbatasan dibuka untuk lebih banyak barang," kata Aya Mohammad-Zaki, seorang penduduk Gaza nan terlantar.

Kesepakatan gencatan senjata ini mengharuskan 600 truk support masuk ke Gaza setiap hari selama enam minggu awal, termasuk 50 truk nan membawa bahan bakar. Sebagian besar support bakal disalurkan ke Gaza utara, nan diperingatkan oleh para mahir berada di periode kelaparan.

Sementara itu, pembangunan kembali Gaza diperkirakan bakal memerlukan biaya miliaran dolar. Laporan PBB menyebut bahwa untuk membersihkan lebih dari 50 juta ton puing akibat serangan Israel dapat menyantap waktu hingga 21 tahun dengan biaya mencapai US$1,2 miliar alias setara Rp19,58 triliun (asumsi kurs Rp16.319 per dolar AS).

Gencatan senjata sebagian besar melangkah lancar, meskipun ada kejadian mini di Rafah, kota di Gaza selatan, di mana delapan orang dilaporkan terkena tembakan dari pasukan Israel.

Militer Israel menyatakan mereka hanya memberikan tembakan peringatan kepada orang-orang nan mendekati pasukan mereka sesuai kesepakatan gencatan senjata.

(del/dna/bac)

Selengkapnya