Harga Minyak Dunia 'diramal' Turun Lagi Tahun 2026, Ini Analisisnya

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Harga minyak bumi 'diramal' bakal mengalami penurunan di tahun 2026 mendatang. Ada apa?

Goldman Sachs merevisi perkiraan nilai rata-rata tahunan untuk minyak mentah Brent dan WTI pada tahun 2026. Hal itu seiring dengan peningkatan akibat resesi dan kemungkinan pasokan OPEC+ nan lebih tinggi dari perkiraan.

Dalam sebuah catatan pada 6 April 2025, Goldman Sachs memangkas perkiraan nilai rata-rata 2026 sebesar US$4 untuk Brent menjadi US$58 per barel dan WTI menjadi US$55.

Wall Street awalnya memangkas perkiraan nilai rata-rata tahun 2026 untuk Brent menjadi $62 dan untuk WTI menjadi $59, dan memperingatkan bahwa perkiraan baru dapat dikurangi lebih lanjut.

Harga minyak juga saat ini terpantau terus merosot. Ini lantaran meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China memicu kekhawatiran terhadap resesi nan bakal mengurangi permintaan minyak mentah.

Adapun, China pada pekan lampau membalas tarif AS nan diberlakukan oleh Presiden Donald Trump dengan banyak tindakan jawaban termasuk pungutan tambahan sebesar 34% pada semua peralatan AS dan pembatasan ekspor pada beberapa tanah jarang.

Minyak mentah Brent diperdagangkan sekitar US$63,87 per barel pada hari Jumat, sementara WTI berada di US$60,38.

"Meskipun ketidakpastian seputar kepatuhan dan produksi OPEC8+ sangat besar, kami tetap berasumsi bahwa empat bulan kenaikan minyak mentah OPEC8+ bakal berjumlah sekitar 0,7-0,8 mb/d," tulis Goldman Sachs dilansir Reuters, Senin (7/4/2025).


(miq/miq)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Akhirnya Selandia Baru Keluar Dari Resesi, Ekonomi Tumbuh 0,7%

Next Article Trump Bawa Kabar Mengejutkan dari Ukraina-Rusia, Harga Minyak Merosot

Selengkapnya