ARTICLE AD BOX
detikai.com
Senin, 05 Mei 2025 18:12 WIB
Jakarta, detikai.com --
Kelompok milisi Hamas Palestina menolak rencana Israel mengizinkan pengedaran support kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina. Hamas menilai rencana itu hanya asal-asalan politik Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyatakan keputusan kabinet perang Israel mengizinkan support kemanusiaan memasuki Gaza semata-mata hanya merupakan "alat pemerasan politik".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hamas pun menolak tegas skema tersebut dan sebaliknya, mendukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menindak segala perihal nan melanggar kemanusiaan.
"Kami menolak penggunaan support dijadikan sebagai perangkat pemerasan politik, dan mendukung sikap PBB terhadap segala tindakan nan melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan," demikian pernyataan Hamas, seperti dikutip AFP.
Menurut Hamas, Israel berupaya mengulur waktu untuk melakukan genosida di Gaza dengan mengusulkan perihal tersebut.
Hamas lantas menegaskan kembali bahwa blokade nan dilakukan Israel terhadap support kemanusiaan di Gaza sejak 2 Maret lampau telah betul-betul membikin Negeri Zionis "bertanggung jawab penuh" atas "bencana kemanusiaan" di Gaza.
Hamas pun mendesak organisasi internasional untuk tidak tertipu oleh "narasi palsu" Israel dan meminta masyarakat dunia mendorong pencabutan segera blokade terhadap support di Gaza, demikian dilaporkan Al Jazeera.
Kabinet perang Israel sebelumnya sepakat untuk memperluas invasi darat di Jalur Gaza. Kabinet juga menyatakan bakal mengizinkan support kemanusiaan kembali memasuki Gaza.
Seorang pejabat nan dikutip The Times of Israel mengatakan bantuan-bantuan itu bakal didistribusikan oleh organisasi internasional dan pihak keamanan swasta.
Selama pengedaran support tersebut, militer Israel bakal terlibat dengan dalih memastikan keamanan.
(blq/dna)