ARTICLE AD BOX
London -
Manajer Manchester City Pep Guardiola menyelamati Crystal Palace nan jadi juara Piala FA. Dia pun menyayangkan Citizens nan buang-buang peluang.
City lebih diunggulkan saat menghadapi Palace di final Piala FA, Sabtu (17/5/2025) malam WIB di Wembley, lantaran punya pengalaman bermain di laga-laga final. Sementara, Palace baru menjejak final Piala FA ketiganya, setelah kandas di dua kesempatan awal.
Namun, City nan memegang 78 persen ball possesion kesulitan membongkar pertahanan Palace. nan ada gawang City malah dibobol Eberechi Eze pada menit ke-16.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
City punya kesempatan untuk bisa membalas pada menit ke-36 seumpama penalti Omar Marmoush masuk. Hingga laga berakhir, City tidak bisa membalas satu gol itu dan bisa saja kebobolan dua kali seumpama gol Daniel Munoz di babak kedua tidak dianulir VAR.
City kudu menerima kebenaran bahwa mereka nirgelar musim ini setelah membelanjakan duit 200 juta paun di bursa transfer Januari. Guardiola selaku manajer tidak mau mencari-cari argumen dan memberi selamat kepada Palace selaku sang juara.
Guardiola hanya menyesali kenapa para pemainnya tidak bisa memaksimalkan momentum nan dimiliki
"Kami tidak bisa mencetak gol, sehingga selamat untuk Crystal Palace atas kemenangannya - kami sudah melakukan segalanya," ujar Guardiola seperti dikutip BBC Sport.
"Hari ini, kami memang lebih agresif. Jika Anda tidak bisa bikin gol, Anda tidak bakal bisa menang," sambungnya.
"Sepakbola kadang seperti ini. Kami baru bisa bikin kesempatan lewat Claudio Echeverri. Kami bagus dalam transisi. Sayangnya kami tidak bisa menang, tapi selamat untuk Crystal Palace."
(mrp/yna)