ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Google kembali merumahkan karyawan. Kali ini berdampak pada bagian sumber daya manusia dan unit cloud-nya.
Hal tersebut diketahui dari memo nan dikirim ke para karyawan, di mana Google melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai bagian dari reorganisasi internal.
Perusahaan bakal menawarkan program resign secara sukarela kepada tenaga kerja penuh waktu nan berbasis di AS di bagian people operations mulai awal Maret, demikian menurut memo nan dikeluarkan pada Selasa oleh kepala SDM Fiona Cicconi nan dilihat oleh CNBC Internasional.
Pemangkasan terbaru ini dilakukan setelah kepala finansial Anat Ashkenazi mengatakan salah satu prioritas utamanya adalah mendorong lebih banyak efisiensi biaya saat Google memperluas pengeluarannya untuk prasarana AI pada 2025.
Setelah perusahaan pada 3 Februari melaporkan pendapatan nan meleset dari ekspektasi untuk kuartal keempat, Ashkenazi mengatakan Google mempunyai permintaan nan kuat untuk produk AI.
Sebagai bagian dari PHK di bagian SDM, tenaga kerja nan berada di level 4 dan level 5 dapat menerima pesangon sebesar 14 minggu penghasilan dan satu minggu tambahan untuk setiap satu tahun masa kerja. Mereka dianggap sebagai tenaga kerja tingkat menengah hingga senior.
Secara terpisah, perusahaan juga melakukan pemangkasan pada beberapa tim di dalam unit cloud-nya, nan sebagian besar mempengaruhi staf pendukung operasi. Beberapa dari langkah efisiensi tersebut, termasuk memindahkan tenaga kerja ke negara lain.
Perusahaan mengkonfirmasi perubahan tersebut, dengan mengatakan bahwa reorganisasi adalah bagian dari proses upaya nan normal.
"Tim kami terus melakukan perubahan untuk beraksi secara lebih efisien, menghilangkan lapisan-lapisan, dan memastikan bahwa mereka siap untuk kesuksesan jangka panjang," ujar ahli bicara Google, Brandon Asberry, dalam sebuah pernyataan, dikutip Jumat (28/2/2025).
"Pekerjaan ini sedang berjalan lantaran kami terus berinvestasi pada prioritas terbesar perusahaan kami dan peluang-peluang signifikan di masa depan," imbuhnya.
Pada Januari, para pelaksana Google mengatakan bahwa mereka bakal menawarkan pembelian saham kepada para tenaga kerja nan berbasis di Amerika Serikat di unit "Platform dan Perangkat" menjelang PHK nan diperkirakan bakal terjadi.
Unit tersebut menaungi lebih dari 25.000 tenaga kerja penuh waktu nan bekerja di Android, Chrome, ChromeOS, Google Photos, Google One, Pixel, Fitbit, dan Nest.
Perusahaan mengatakan bahwa mereka mendukung semua tenaga kerja nan terkena dampak, sesuai dengan izin nan berlaku, termasuk waktu untuk mengeksplorasi dan melamar ke beragam peran di Google lainnya.
Modus Baru PHK Massal di 2025
Raksasa teknologi tetap kencang melakukan PHK di 2025. Pendekatannya pun sekarang agak berbeda dibandingkan tahun lalu. Sebelumnya, argumen pemangkasan tenaga kerja umumnya disebut untuk 'efisiensi' dan 'restrukturisasi' perusahaan.
Pada awal tahun ini, Microsoft melakukan PHK untuk tenaga kerja nan dinilai 'berkinerja buruk'. Laporan Insider menyebut beberapa tenaga kerja nan kena PHK diberhentikan secara langsung dan tanpa pesangon. Dalam surat PHK Microsoft nan dilaporkan Business Insider, dinyatakan bahwa tenaga kerja diberhentikan lantaran kandas memenuhi standar keahlian perusahaan.
"Alasan pemutusan hubungan kerja Anda adalah lantaran performa kerja Anda tidak memenuhi standar dan ekspektasi minimum untuk posisi Anda. Efektif segera, Anda dibebastugaskan dari semua tugas pekerjaan, dan akses Anda ke sistem, akun, dan gedung Microsoft bakal dicabut hari ini. Anda tidak lagi berkuasa untuk melakukan pekerjaan apa pun atas nama Microsoft," tertera dalam surat PHK tersebut.
Juru bicara Microsoft mengatakan kepada Business Insider bahwa perusahaan memprioritastak talenta dengan keahlian tinggi.
"Ketika tenaga kerja tidak memenuhi ekspektasi kinerja, kami mengambil tindakan nan diperlukan," ujar ahli bicara itu.
Tak selang berapa lama, Meta Platforms juga mengumumkan PHK nan berakibat pada ribuan tenaga kerja pada awal pekan ini. Sama seperti Microsoft, Meta juga menggunakan argumen 'kinerja buruk' untuk memberhentikan karyawan.
Laporan Bloomberg nan dikutip dari MSN, menyebut pekerja Meta nan kena PHK diberitahu lewat email. Kendati demikian, tenaga kerja nan terdampak dipastikan mendapat kewenangan pesangon.
Dalam paket pesangon, tenaga kerja diberikan penghasilan selama 16 pekan, serta tambahan penghasilan 2 pekan untuk masa kerja setiap tahunnya, menurut sumber dalam.
Pekerja nan berasas hasil review berkuasa mendapat bonus, bakal tetap menerima paket bonus. Selain itu, tenaga kerja juga tetap mendapat penghargaan saham sesuai ketentuan.
CEO Meta Zuckerberg mengatakan kepada tenaga kerja bahwa bakal ada pemangkasan 5% dari total pekerja alias setara 3.600 orang. Adapun PHK difokuskan untuk tenaga kerja nan 'tidak memenuhi ekspektasi'.
Karyawan terdampak PHK sudah diberitahu sejak 10 Februari 2025. Adapun untuk tenaga kerja internasional bakal diberitahukan pada akhir bulan ini.
Dalam pesan terpisah ke manajer, disebutkan bahwa Meta ke depannya bakal merekrut talenta terkuat untuk membantu perusahaan menghadapi persaingan nan kian ketat, utamanya di sektor kepintaran buatan (AI).
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: DPR RI Bicara Bisnis Asuransi di Tengah Isu Soal Over Utilisasi
Next Article 200.000 Pekerja Wall Street Siap-siap PHK, Ini Alasannya