Google Blak-blakan Tolak Aturan Pemerintah

Sedang Trending 6 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Google menegaskan sikapnya untuk tidak mematuhi patokan nan ditetapkan Uni Eropa (UE). Raksasa teknologi tersebut tak bakal menambahkan fitur pengecekan kebenaran (fact-checking) pada hasil pencarian Search maupun video YouTube.

Google juga tidak bakal menggunakan sistem pengecekan kebenaran dalam menentukan pemeringkatan konten, dikutip dari Axios, Jumat (17/1/2025).

Sebagai informasi, Google selama ini memang tidak pernah memasukkan fact-checking sebagai bagian dari proses moderasi konten di platformnya.

Dalam surat nan ditulis Presiden Urusan Global Google Kent Walker ke petinggi Komisi Eropa Renate Nikolay, disebutkan bahwa syarat baru pada patokan 'Disinformation Code of Practice' nan ditetapkan di Uni Eropa tidak layak dan tidak efektif untuk layanan-layanan Google.

Aturan itu mengharuskan Google melengkapi layanannya dengan fitur fact-checking, serta membangun pemeringkatan dan algoritma jasa berasas fact-checking.

Walker menegaskan metode pendekatan Google saat ini untuk melakukan moderasi konten terbukti sudah efektif. Buktinya, Google menyatakan terjadi perbaikan moderasi konten pada siklus pemilu dunia pada 2024.

Hal itu berkah fitur nan ditambahkan ke YouTube pada tahun lalu, nan memungkinkan pengguna menambahkan catatan kontekstual pada video-video nan dirilis.

Sebagai informasi, patokan 'Disinformation Code of Practice' di Uni Eropa diperkenalkan pada 2022 silam. Di dalamnya memasukkan komitmen sukarela firma teknologi dan perusahaan swasta untuk memperkuat kecermatan dalam penyebaran informasi, termasuk melalui fitur fact-checking.

Komisi Eropa telah menggelar obrolan privat dengan beberapa perusahaan teknologi sepanjang tahun lalu. Lembaga regulator tersebut meminta firma teknologi secara sukarela memperkuat penanganan disinformasi pada jasa mereka.

Walker mengatakan dalam suratnya pada Kamis (16/1) kemarin, pihaknya telah menunjukkan Komisi Eropa mengenai penolakan terhadap fitur fact-checking di dalam platformnya.

Google mengatakan bakal terus berinvestasi pada peningkatan praktik moderasi konten nan konsentrasi menyediakan kecermatan pada mesin pencari, tanpa kudu membubuhkan fact-checking.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Gagal Uji Coba Ketujuh, Roket SpaceX Starship Elon Musk Meledak

Next Article Google Menyerah, Mesin Uang Terbesarnya Bakal Dijual

Selengkapnya