Gerak-gerik Mencurigakan Dokter Ppds Fk Unpad Di Rshs Terekam Cctv

3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Rachim Dinata Marsidi mengatakan aktivitas dokter residen FK Unpad terduga pemerkosa terekam kamera pengawas alias CCTV.

Rekaman tersebut menurutnya sudah diserahkan ke pihak kepolisian sebagai peralatan bukti.

"Dia lewat di situ [ruangan] terlihat gitu [di CCTV] itu, dan itu kan semua kita dilaporkan semua ke ke pihak nan berwenang," kata Rachim, Rabu (9/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rachim menyatakan master residen anestesi PPDS FK Unpad sudah diberhentikan dari tugas akibat kasus dugaan pemerkosaan terhadap penunggu pasien.

Dalam perihal ini, pihak rumah sakit mengembalikan terduga pelaku kepada Fakultas Kedokteran Unpad. Selain itu, kasus juga telah dilaporkan ke Polda Jawa Barat.

"Jadi itu sebetulnya, nan pertama [pelaku] sudah dilaporkan ke polisi. Terus untuk residennya sudah kami kembalikan ke fakultas [dikeluarkan dari penugasan di RSHS]. Karena kan dia titipan fakultas, bukan pegawai di sini. Jadi PPDS-nya sudah kami kembalikan ke fakultas," ujarnya.

Rachim menegaskan, saat kasus dugaan pemerkosaan ini terungkap, pelaku nan merupakan residen anestesi PPDS langsung dilaporkan ke polisi. Namun saat disinggung soal kronologi kejadian, Rachim menyebut perihal itu bakal dijelaskan langsung oleh FK Unpad.

"Jadi lantaran kan kami juga dengan Pak Dekan koordinasi ya, lantaran itu kan anak didik mereka kan maksudnya itu. Jadi kelak mereka [fakultas] mungkin bakal bikin rilis kejadiannya seperti apa gitu," ujarnya.

"Jadi hanya jika di kami lantaran itu sudah kriminal, sudah kami keluarkan dari sini," imbuhnya.

Lebih lanjut, menurut Rachim ada kemungkinan terduga pelaku membius korban sebelum memperkosanya. Dia menyebut korban telah melakukan visum dan membikin laporan ke Polda Jawa Barat.

"Iya kelihatannya gitu ya memang [dibius]. Ya kan PPDS anastesi mungkin mengenai apa penanganan pembiusan memang belajarnya ke sana kali mereka itu ya. Ini PPDS itu residen, lagi belajar anastesi ya, jadi lagi sekolah anastesi," terangnya.

Modus pelaku diduga membius korban sebelum melakukan pemerkosaan. Kasus itu telah dilaporkan ke kepolisian, sementara terduga pelaku langsung dikeluarkan dari program pendidikan di RSHS.

Sementara itu, pihak rektorat Unpad, dalam siaran persnya menyatakan telah menerima laporan kekerasan seksual diduga oleh master residen itu dari pihak RSHS.

"Unpad dan RSHS mengecam keras segala corak kekerasan, termasuk kekerasan seksual, nan terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik," demikian pernyataan Unpad.

Dalam siaran pers nan telah dikonfirmasi CNNIndonesia.com ke Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi tersebut, pihak kampus dan RSHS menyatakan bakal mengawal proses norma tersebut.

"Unpad dan RSHS berkomitmen untuk mengawal proses ini dengan tegas, adil, dan transparan, serta memastikan tindakan nan diperlukan diambil untuk menegakkan keadilan bagi korban dan family serta menciptakan lingkungan nan kondusif bagi semua," kata siaran pers itu.

Selain itu, pihaknya pun memberi pendampingan ke Polda Jabar.

"Saat ini, korban sudah mendapatkan pendampingan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jabar. Unpad dan RSHS sepenuhnya mendukung proses penyelidikan Polda Jabar," katanya.

Selain itu, mereka pun berkomitmen melindungi privasi korban dan keluarga.

Sementara itu untuk terduga pelaku kekerasan sudah diberhentikan dari program PPDS tersebut.

"Karena terduga merupakan PPDS nan dititipkan di RSHS dan bukan tenaga kerja RSHS, maka penindakan tegas sudah dilakukan oleh Unpad dengan memberhentikan nan berkepentingan dari program PPDS," katanya.

Direktur Ditreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan sementara itu menyatakan pihaknya telah menahan terduga pelaku pemerkosaan tersebut.

"Sudah ditahan pada tanggal 23 Maret," ujar Surawan saat dikonfirmasi terpisah.

Surawan, belum dapat memberikan konfirmasi lebih bakal kasus ini. Ia bakal menyampaikan langsung kronologis kasus dugaan pemerkosaan tersebut, saat konvensi pers nan bakal digelar siang nanti.

"Pelakunya satu orang, umur 31 tahun, merupakan ahli anastesi," ujarnya.

(ikw/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya

Ad Blocker Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

  1. Click the AdBlock icon in your browser
    Adblock 1
  2. Select, Dont run on pages on this domain
    Adblock 2
  3. A new window will appear. Click on the "Exclude" button
    Adblock 3
  4. The browser icon should turn green
    Blog MC Project
  5. Update the page if it doesnt update automatically. by MC Project
  1. Click the AdBlock Plus icon in your browser
    Adblock Plus 1
  2. Click on "Enabled on this site"
    Adblock Plus 2
  3. Once clicked, it will change to "Disabled on this site"
    Adblock Plus 3
  4. The browser icon should turn gray
    Webtool SEO Secret
  5. Update the page if it doesnt update automatically. by SEO Secret