ARTICLE AD BOX
detikai.com
Minggu, 19 Jan 2025 04:45 WIB

Jakarta, detikai.com --
Israel diperkirakan bakal membebaskan nyaris 2.000 tahanan Palestina selama fase pertama kesepakatan gencatan senjata-pembebasan sandera nan bakal mulai bertindak Minggu (19/1) pagi.
Kesepakatan gencatan senjata itu mempunyai tiga fase. Fase pertama diperkirakan berjalan selama enam minggu dan bakal membebaskan 33 sandera Israel.
Sandera asing, termasuk penduduk Amerika Serikat, diperkirakan bakal dibebaskan sebagai tambahan, kata sumber nan mengetahui kesepakatan tersebut mengatakan kepada CNN pada Jumat (16/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Israel menyetujui kesepakatan gencatan senjata setelah berkompromi selama lebih dari tujuh jam pada Jumat hingga Sabtu awal hari.
Sebagai bagian dari resolusi nan menyetujui kesepakatan tersebut, pemerintah Israel mengatakan pada Jumat bahwa mereka telah menyetujui pembebasan 737 tahanan Palestina serta 1.167 penduduk Gaza nan ditangkap selama serangan di wilayah tersebut.
Meski begitu Kantor Media Tahanan nan berpusat di Gaza mengatakan info nan berbeda. Menurut organisasi tersebut pada Sabtu, Israel bakal membebaskan 1.737 tahanan, termasuk 120 wanita dan anak-anak.
Selain itu nyaris 300 penduduk Palestina nan menjalani balasan seumur hidup juga bakal dibebaskan.
Sejauh ini tetap belum jelas kenapa kedua pihak mengeluarkan nomor nan berbeda.
Pada fase kedua gencatan senjata bakal mencakup penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza. Pada tahap ini para sandera nan tetap hidup bakal dibebaskan sebagai hadiah sekitar 190 tahanan Palestina di Israel.
Pada fase ketiga bakal dilakukan pemulangan jenazah dan sisa-sisa tubuh sandera serta penerapan rencana rekonstruksi Gaza.
Agresi militer Israel ke Gaza sudah terjadi sejak Oktober 2023. Sedari itu lebih dari 46 ribu penduduk tewas.
(fea/fea)
[Gambas:Video CNN]