ARTICLE AD BOX
detikai.com
Jumat, 17 Jan 2025 09:38 WIB

Jakarta, detikai.com --
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kesepakatan pembebasan sandera telah disepakati dengan Hamas pada Jumat (17/1). Kesepakatan ini bagian dari perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas nan bakal bertindak mulai 19 Januari mendatang.
Kantor Netanyahu mengatakan sang perdana menteri telah memerintahkan kabinet politik-keamanan untuk bersidang membicarakan soal ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah diberi info oleh tim negosiasi bahwa kesepakatan telah tercapai untuk membebaskan para sandera," kata instansi perdana menteri melalui sebuah pernyataan sehari.
Setelah rapat kabinet politik-keamanan pada hari ini, Netanyahu dan kabinetnya bakal "bersidang untuk menyetujui kesepakatan tersebut."
Kabinet Israel dijadwalkan berjumpa hari ini untuk memberikan bunyi mengenai kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata di Gaza, menurut seorang pejabat Israel.
Amerika Serikat (AS) percaya kesepakatan gencatan senjata di Gaza bersambung meski sejumlah menteri Netanyahu menentang perjanjian itu.
Media Israel melaporkan menteri kabinet Netanyahu terpecah soal gencatan senjata, dua menteri menyatakan secara terbuka menentang keputusan Tel Aviv tersebut.
Dikutip AFP, Menteri Keuangan sekaligus politikus sayap kanan Bezalel Smotrich menyebut kesepakatan ini sebagai "kesepakatan jelek dan rawan bagi keamanan Negara Israel."
Dalam pernyataannya pada Rabu malam, Smootrich dan partainya, apalagi menakut-nakuti bakal keluar dari kabinet Netanyahu jika gencatan senjata disepakati Israel.
"Kesepakatan (gencatan senjata) nan bakal ditawarkan kepada pemerintah itu rawan dan sangat jelek bagi keamanan nasional Israel," ujar Smootrich seperti dikutip The Jerusalem Post.
"Terlepas dari kebahagiaan kami atas kepulangan para sandera, perjanjian ini (gencatan senjata) menyepelekan pencapaian perang Israel Ketika para pahlawan kita di medan perang mengorbankan nyawa mereka," paparnya menambahkan.
Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir juga menilai kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas sebagai "bencana."
Senada dengan Smootrich, Ben Gvir dan partainya juga menakut-nakuti bakal keluar dari kabinet jika Israel menyepakati gencatan senjata.
(rds)
[Gambas:Video CNN]