Gencatan Senjata Gaza Resmi Berlaku 19 Januari Pukul 8.30

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

tim | detikai.com

Sabtu, 18 Jan 2025 15:30 WIB

Mediator gencatan senjata memastikan perang Israel dan Hamas bakal disetop mulai 19 Januari pukul 8.30 waktu Gaza. Gencatan senjata di Gaza mulai bertindak Minggu (19/1) pagi. Foto: AFP/OMAR AL-QATTAA

Jakarta, detikai.com --

Gencatan senjata golongan Hamas dan Israel di Jalur Gaza bakal mulai bertindak efektif pada Minggu (19/1) pukul 8.30 pagi waktu setempat. 

Hal ini dikonfirmasi Qatar selaku mediator negosiasi gencatan senjata, berbareng Amerika Serikat dan Mesir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesuai koordinasi para pihak dalam perjanjian dan mediator, gencatan senjata di Jalur Gaza bakal dimulai pada pukul 8:30 pagi [13.30 WIB] pada hari Minggu, 19 Januari waktu setempat di Gaza," kata Al Ansari pada Sabtu, dikutip AFP.

Israel dan Hamas sepakat mencapai gencatan senjata pada Rabu (15/1) pekan ini. Pemerintahan Benjamin Netanyahu juga telah menyetujui kesepakatan itu dalam pemungutan bunyi kabinet pada Jumat.

Hasil voting itu 24 menteri sepakat, dan delapan, kebanyakan politik konservatif termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, menolak.

Kesepakatan gencatan senjata ini mencakup tiga fase. Fase pertama berjalan 42 hari meliputi pertukaran sandera Hamas dan tahanan Palestina di Israel, penghentian serangan hingga lebih banyak support kemanusiaan nan masuk ke Gaza.

Fase kedua diharapkan bisa mengakhiri perang dan gencatan menjadi permanen. Di tahap ini, para sandera nan tetap hidup bakal dibebaskan dan sebagai imbalan, ratusan tahanan Palestina di Israel dilepas. Fase itu juga mencakup penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Fase ketiga pemulangan jenazah dan sisa-sisa tubuh sandera serta penerapan rencana rekonstruksi Gaza.

Gencatan senjata ini tercapai setelah Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak Oktober 2023. Selama itu pula, lebih dari 46.000 penduduk tewas gegara serangan sadis pasukan Zionis.

(isa/dna)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya