ARTICLE AD BOX
Pagi nan dingin dan basah, dan udara dingin menyeruak melalui pintu-pintu terbuka gedung olahraga perguruan tinggi di Tokyo, tetapi perihal itu tampaknya tidak membikin Satoi Mochizuki dan 30 pengusaha muda lainnya cemas saat mereka bersiap untuk rutinitas akhir pekan mereka: pemandu sorak. Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Menyebut diri mereka sebagai "Cheer Re-Man's" -- campuran dari "cheerleading" dan "salaryman" -- golongan nan dibentuk pada tahun 2023 ini terdiri dari para alumni dari regu cheerleader laki-laki Universitas Waseda nan elit. Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Para pemuda ini mau menyebarkan keceriaan melalui penampilan akrobatik mereka nan memukau, menyumbangkan waktu akhir pekan mereka di pusat perbelanjaan dan tempat-tempat lain untuk membikin orang banyak nan berkumpul tersenyum. Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Pekerjaan sehari-hari mereka berkisar dari penjualan real estat hingga pemasaran, dan mereka menyeimbangkan kehidupan ahli mereka dengan gairah mereka untuk cheerleader. Untuk latihan, regu ini sering meminjam separuh dari tempat latihan dari tim cheerleader wanita "konvensional" di perguruan tinggi dengan hadiah biskuit. Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Pada akhir pekan baru-baru ini, para laki-laki berjas itu menghibur banyak orang di sebuah pusat perbelanjaan dengan tindakan mereka nan menentang gravitasi, menara manusia, dan daya nan menular. Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Pemandangan nan tidak biasa dari para pejuang perusahaan Jepang nan terlempar 7 meter (23 kaki) ke udara. Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Grup tersebut juga berkompetisi dalam "Britain's Got Talent", di mana mereka berada di urutan ketiga dalam semifinal mereka. Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon