ARTICLE AD BOX
Bilbao -
Tottenham Hotspur kerap jadi bahan lelucon lantaran selalu kandas meraih trofi. Final Liga Europa bakal jadi momentum Lilywhites untuk mengakhirinya.
Tottenham bakal menghadapi Manchester United pada laga final di San Mames, Kamis (22/5/2025) awal hari WIB besok. Ini jadi pertaruhan besar untuk kedua tim nan terpuruk di papan bawah Premier League.
Siapapun tim nan jadi juara, mereka bakal lolos ke Liga Champions musim depan dan bisa berakibat besar untuk finansial klub. Bagi Tottenham, final ini terasa krusial lantaran mereka sudah lama puasa gelar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kali terakhir Tottenham berhasil adalah kala menjuarai Piala Liga Inggris 2008 alias 17 tahun lalu! Setelah itu Tottenham selalu jadi olok-olok lantaran kegagalan mereka untuk bersaing memperebutkan trofi.
Salah satu kesempatan terbesar ada di Liga Champions 2019/2020 sebelum dikalahkan Liverpool. Belum lagi para pemain nan dijual Tottenham biasanya selalu meraih trofi, termasuk Harry Kane musim ini.
Maka dari itu, hanya trofi Liga Europa nan bisa membikin Tottenham tidak diledek rival.
"(Gelar juara Liga Europa) sangat krusial tentunya, lantaran semua orang tahu setiap gabung Tottenham, pasti Anda bakal mendengar: 'Ah, Anda gak bakal juara di sana, sudah pasti nirgelar sepanjang karier," ujar bek Tottenham Micky van den Ven kepada Guardian.
"Semua pemain nan datang ke sini selalu bilang: 'Kita kudu melakukan perubahan di klub ini'," sambungnya.
"Pelatih dan semua pemain bilang: 'Kami mau mengubah klub ini'. Bagi kami, ini saat nan tepat mewujudkanya di Bilbao."
Tottenham pernah dua kali menjuarai arena ini pada 1972 dan 1984.
(mrp/bay)