ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Film seram Indonesia Pabrik Gula direncanakan tayang di Amerika Utara bulan depan. Jadwal itu berdekatan dengan rencana perilisan proyek terbaru sutradara Awi Suryadi tersebut di Indonesia pada Lebaran 2025.
Pabrik Gula bakal tayang di bioskop Indonesia akhir Maret 2025, sedangkan movie itu bakal dirilis di seluruh Amerika Utara, termasuk IMAX pada April 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, diberitakan Deadline pada Minggu (16/3), movie itu juga bakal tayang perdana di AS lewat program Premiere Los Angeles pada 27 Maret 2025.
Pabrik Gula bakal menceritakan sekelompok pekerja musiman nan tiba di pabrik gula, termasuk Endah (Ersya Aurelia) dan Jaka (Arbani Yasiz) dan malah mendapati diri mereka disiksa setan pendendam.
Hal-hal itu terjadi setelah mereka menyadari bahwa ada patokan tak tertulis nan kudu dipatuhi.
Saat kejadian mengerikan terus melanda, mereka kudu mengungkapkan misteri di kembali argumen kekuatan gelap tersebut terungkap, sebelum mereka terlambat menyelamatkan diri dan bisa pulang.
[Gambas:Video CNN]
Pabrik Gula dibintangi Arbani Yasiz berbareng Erika Carlina, dan Ersya Aurelia. Ada pula Bukie B. Mansyur, Wavi Zihan, Benidictus Siregar, Arif Alfiansyah, serta Sadana Agung Sulistya.
Penayangan luas Pabrik Gula di Amerika Utara dibawa EST N8 nan juga membawa movie seram Indonesia lainnya, seperti Sorop. Utang Nyawa, Perewangan, dan tetap banyak lagi.
CEO MD Entertainment Manoj Punjabi selaku perwakilan rumah produksi mengaku tidak sabar menayangkan Pabrik Gula di Amerika. Ia meyakini kengerian nan ditampilkan dalam movie itu bisa dirasakan penonton internasional.
"Dengan kengeriannya nan mencekam, cerita rakyat nan mengakar kuat, dan tontonan sinematik nan memukau, kami percaya Pabrik Gula bakal meninggalkan akibat nan kekal bagi penonton internasional," kata Manoj.
"Kami tidak sabar menunggu penonton bioskop di AS untuk merasakan sensasi dan misteri nan ditawarkan movie ini."
Sementara itu, Pabrik Gula untuk penayangan di Indonesia mempunyai dua versi, ialah untuk penonton 17 tahun ke atas (17+) serta untuk penonton berumur 21 tahun ke atas (21+).
MD Entertainment mengungkapkan jenis 21+ alias Jam Merah adalah jenis uncut dengan lama lebih panjang satu menit dibandingkan nan jenis 17+ alias Jam Kuning.
"Yang Jam Merah bakal tayang show malam, ya di jam 20.00 dan di bioskop tertentu saja," ungkap Manoj Punjabi.
"Kalau nan Jam Kuning lebih bebas, jadi penonton punya pilihan. Kami kasih pilihan itu agar penonton bisa lebih menentukan tertarik nan mana," tuturnya.
(chri)