Fakta Hujan Jelly Di Gorontalo Diungkap Penduduk Setempat Di Medsos

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Sebuah video penjelasan muncul dan menyatakan hujan jelly di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara sebenarnya berasal dari mainan anak-anak. Video itu diunggah oleh akun Facebook pada Minggu (16/2/2025).

Dalam video tersebut, tampak dua wanita nan menjelaskan mengenai hujan jelly nan terjadi di desanya.

"Kami mau menjelaskan tentang kekeliruan hujan jelly nan terjadi di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara. Kami minta maaf atas live nan semalam lantaran sudah membikin gaduh di seluruh wilayah. Kami tidak bermaksud untuk menyebarkan buletin hoaks," kata mereka di awal video, dikutip Selasa (18/2/2025).

"Awalnya kami juga kaget beberapa saat setelah turun hujan tiba-tiba muncul jelly-jelly alias agar-agar. Dan setelah kami telusuri secara perincian rupanya itu hanya permainan anak-anak nan berbentuk serbuk dan jika terkena air menjadi jeli-jeli alias agar-agar," sambung mereka.

Mereka mengaku telah menelusuri bahwa memang betul ada anak-anak nan menyebarkan serbuk jelly itu dijalan pada siang hari sebelum turun hujan.

"Anak-anak itu bermain serbuk itu di siang hari sebelum turun hujan, dan kejadian [hujan jelly] pada malam hari. Beberapa saat setelah hujan turun, serbuk-serbuk permainan anak-anak itu menjadi jelly-jelly Maka dari itu kami penduduk Desa Leyao mengira bahwa nan terjadi hujan jelly dan rupanya bukan. Maka dari itu saya memohon maaf sebesar-besarnya untuk video nan tersebar sebelumnya," terang mereka.

Hujan jelly bikin heboh

Dikabarkan sebelumnya Gorontalo dilanda hujan jelly nan bikin gempar di media sosial. Fenomena tidak biasa itu diabadikan oleh sejumlah penduduk setempat.

Hujan jelly itu terjadi di Desa Leayo, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara, pada Sabtu (15/2/2025) pukul 20:00. Dalam sebuah video nan bereda, seorang penduduk terlihat tengah memperlihatkan jelly di tangannya dan meletakkannya dalam ember.

Warga Leayo, Ewan juga mengaku memandang hujan jelly pada Sabtu malam lalu. Kejadian di depan rumahnya itu langsung diabadikannya melalui siaran langsung di media sosial.

"Ya, saya nan lihat langsung tadi malam hujan tapi hujan kaya lain ada nan bilang itu kejadian hujan jelly," ujar penduduk Leayo, Ewan (37) kepada detikai.com.

Ewan mengatakan baru pertama kali memandang dan mengetahui soal kejadian hujan jelly. Hal ini juga nan membikin sejumlah penduduk menjadi heboh.

"Baru pertama kali dan ini kejadian nan aneh, setahu saya tidak pernah ada, dan saya saja baru dengar jika ada hujan jelly," jelasnya.

Dia juga langsung mengamankan jelly tersebut ke dalam ember. "Cuma ditaruh saja, siapa tau ada dari pihak kampus alias dari mana mau meneliti," katanya.

Pihak BMKG juga telah buka bunyi mengenai perihal ini. Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Gorontalo, Cucu Kusmayancu menjelaskan kejadian itu sesuatu nan wajar dan disebabkan tiga aspek mulai dari biologis, meteorologi, dan pencemaran limbah.

Hujan Jelly itu bisa saja lantaran hewan laut mini nan terangkat ke atmosfer. Berikutnya hewan tersebut jatuh kembali berbarengan dengan hujan nan turun.

"Proses biologis hujan jelly seringkali disebabkan oleh hewan laut mini seperti ubur-ubur alias plankton nan terangkat ke atmosfer oleh angin besar alias angin kencang. Partikel gelatin dari organisme-organisme ini bisa jatuh berbareng dengan hujan," kata Cucu.

Namun, Cucu menambahkan perlu penelitian lebih lanjut lagi mengenai kejadian hujan jelly. Mengingat kemunculannya juga baru pertama kali di wilayah Gorontalo Utara.

"Untuk mengetahui penyebab secara pastinya memerlukan penelitian lebih lanjut," katanya


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Internet Lambat, Ironi di Balik Masifnya Digitalisasi di RI

Next Article Peringatan Darurat Bencana Muncul di TV 3 Menit Setelah Gempa

Selengkapnya