Fakta-fakta Penjara Icc, 'hotel Prodeo Mewah' Rodrigo Duterte

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, detikai.com --

Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan ditahan di penjara Pengadilan Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda.

Penahanannya itu sehubungan dengan upaya ICC mengadili Duterte atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan selama operasi antinarkoba di masa pemerintahannya.

Duterte saat ini tetap dalam penerbangan menuju Belanda. Ia diperkirakan tiba di sana sekitar pukul 14.00 siang waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta penjara ICC:

Dilengkapi akomodasi mewah

Pusat Penahanan ICC (ICC Detention Centre) berada di pinggiran laut Den Haag di Scheveningen.

Unit nan merupakan bagian dari penjara Belanda ini dilengkapi sejumlah akomodasi mewah nan dapat menunjang kehidupan para tahanan.

Dalam situs ICC, semua tahanan disebut mempunyai sel perseorangan nan dilengkapi komputer meski tanpa akses internet. Komputer itu dapat dipakai untuk memungkinkan kuasa norma tahanan mengunggah materi mengenai kasus mereka, nan dapat diakses dan diberi komentar oleh tahanan.

ICC apalagi bersedia memberikan training komputer bagi tahanan jika memang diperlukan.

Selain komputer, sel-sel tersebut juga dilengkapi dengan tempat tidur, meja, rak, lemari, toilet, wastafel, dan televisi. Bahkan, ada interkom untuk memudahkan tahanan bicara dengan penjaga penjara ketika sel terkunci.

Tahanan bisa rekreasi-akses perpustakaan

ICC mempunyai program harian nan memungkinkan para tahanan mendapat akses ke udara segar. Bukan hanya itu, ICC juga memberi para tahanan akses untuk berjamu ke perpustakaan, membaca berita, dan menonton televisi.

Tahanan bisa masak sendiri

Umumnya, para tahanan ICC diberikan makan tiga kali dalam sehari. Namun, ICC juga menyediakan dapur umum di mana para tahanan bisa memasak sendiri dengan bahan-bahan nan disediakan agar dapat menyesuaikan makanan mereka dengan selera dan budaya masing-masing.

Bebas bicara tanpa diawasi

ICC mengakui kewenangan privasi para tahanan dengan pembelanya. ICC juga mengakui pentingnya komunikasi secara bebas antara tahanan dengan perwakilan konsuler alias diplomatik negara asal mereka.

Oleh karena itu, orang nan ditahan mempunyai kewenangan untuk berkomunikasi secara bebas tanpa diawasi.

Para tahanan apalagi boleh menerima kunjungan dari pendeta alias penasihat spiritual kepercayaan di letak nan telah ditetapkan oleh petugas.

Boleh terima kunjungan beberapa kali dalam setahun

ICC tak beriktikad memutus hubungan kekeluargaan tahanan dengan keluarganya.

Sesuai dengan Peraturan Kepaniteraan, ICC mengizinkan para tahanan mendapat kunjungan dari family alias pasangan. Kunjungan ini bisa dilakukan beberapa kali dalam satu tahun.

Cuma tahan sedikit orang

Pusat penahanan ICC dikabarkan hanya menahan sedikit orang. Biasanya, para tahanan tak lebih dari 12-20 orang.

Hal ini lantaran ICC hanya menahan tersangka alias terdakwa selama proses sidang di Mahkamah. Jumlah tahanan berubah-ubah tergantung pada kasus aktif, penangkapan baru, alias pemindahan setelah vonis.

Berkaitan dengan status tersangka ini, ICC mempunyai prinsip bahwa para tahanan dianggap tak bersalah sampai terbukti bersalah.

Oleh karena itu, ICC menjunjung tinggi kewenangan asasi tahanan selama proses norma berlangsung.

Jika tahanan terbukti bersalah, mereka tidak bakal menjalani balasan di Pusat Penahanan ICC. Mereka bakal dipindahkan ke penjara di luar Belanda untuk menjalani hukumannya, tergantung pada kesepakatan antara ICC dan negara tempat penyelenggaraan hukuman.

(bac/blq)

Selengkapnya