Facebook Berubah Total, Tetangga Ri Rasakan Duluan

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - FB mengalami perubahan besar dari segi platform. Perusahaan teknologi asal AS ini menanggapi masukan masyarakat untuk meningkatkan keamanan ruang digital bagi remaja.

Facebook resmi memperkenalkan fitur baru berjulukan Teen Accounts untuk pengguna remaja. Negara tetangga Indonesia, Australia, bakal menjadi salah satu nan pertama merasakan perubahan ini.

Sebagai informasi, Australia telah menetapkan kebijakan nan melarang penggunaan media sosial bagi anak di bawah umur. Agaknya, fitur ini dimaksudkan untuk melenyapkan keresahan pemerintah dan orang tua mengenai ancaman media sosial bagi anak.

Selain Australia, negara-negara lain nan kebagian fitur ini adalah Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada.

Melalui fitur ini, pengguna muda secara otomatis bakal masuk ke pengalaman aplikasi dengan fitur perlindungan bawaan, membatasi konten kurang pantas, dan hubungan nan tidak diinginkan.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi Meta menjawab sorotan dunia atas akibat media sosial terhadap kesehatan mental remaja.

Meta sebelumnya lebih dulu meluncurkan Teen Accounts di IG pada September lalu, setelah tekanan dari parlemen AS mengenai minimnya perlindungan bagi remaja di platform digital.

Kini, ekspansi ke FB dan Messenger menandai babak baru dari komitmen Meta. Remaja di bawah usia 16 tahun memerlukan persetujuan orang tua untuk mengubah pengaturan perlindungan.

Bahkan, mereka bakal mendapat pengingat untuk beristirahat setelah menggunakan platform selama satu jam dan otomatis masuk ke "Quiet Mode" saat malam.

"Remaja hanya bisa menerima pesan dari orang nan mereka ikuti alias nan sudah pernah menghubungi mereka sebelumnya," jelas Meta dikutip dari TechCrunch, Rabu (9/4/2025).

Selain itu, hanya kawan nan dapat memandang dan membalas story, serta berinteraksi melalui tag, mention, dan komentar.

Di Instagram, Meta juga menambahkan batas baru. Remaja di bawah 16 tahun tidak bisa melakukan siaran langsung tanpa izin orang tua, dan butuh izin pula untuk menonaktifkan fitur blur pada gambar nan mengandung dugaan konten nudity di DM.

Meta menyatakan sudah memindahkan 54 juta akun remaja ke sistem Teen Accounts di Instagram, dan 97% dari remaja berumur 13-15 tahun tetap menggunakan perlindungan bawaan ini.

Studi Meta berbareng Ipsos juga menunjukkan 94% orang tua merasa fitur ini membantu, dan 85% menyebut fitur ini mempermudah mereka menciptakan pengalaman positif bagi anak di media sosial.

Dengan Australia sebagai salah satu negara uji coba awal, tak menutup kemungkinan Indonesia bakal ikut kebagian dalam waktu dekat. Transformasi ini bisa jadi sinyal kuat, di mana era baru FB nan lebih ramah anak dimulai.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Strategi Investasi Kripto Saat Trump Bikin Panik Pasar Global

Selengkapnya