ARTICLE AD BOX
Madrid -
Awalnya, Carlo Ancelotti mau memilih Endrick sebagai pengeksekusi penalti terakhir Real Madrid. Tapi setelah Ancelotti lihat mukanya sang striker... nggak jadi deh!
Real Madrid menangi adu penalti kontra Atletico Madrid di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Kamis (13/3) awal hari WIB. El Real menang 4-2, setelah agregat sama kuat 2-2 di waktu normal sampai perpanjangan waktu.
Antonio Ruediger jadi pengeksekusi kelima Real Madrid. Tembakannya ke arah kanan gawang terbaca Jan Oblak dan sempat tertepis, tapi aliran si kulit bundar terlalu deras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tembakan Ruediger masuk, El Real pastikan tempat di perempatfinal Liga Champions! Selanjutnya, mereka bakal hadapi Arsenal di April mendatang.
Usut punya usut, mulanya pengeksekusi kelima bukanlah Antonio Ruediger. Pelatih Carlo Ancelotti sempat mempertimbangkan Endrick!
Striker muda itu pun baru masuk di menit ke-115. Endrick diyakini memang dimasukkan sebagai penyelenggara di adu penalti.
Ketika sedang menentukan pilihan, Ancelotti akhirnya urung memilih Endrick!
"Kami sempat memilih apakah Endrick alias Ruediger. Setelah saya memandang wajahnya Endrick, maka saya akhirnya memutuskan Ruediger," jelasnya dilansir dari Mirror.
"Adu penalti seperti lotre. Ruediger lebih tenang," sambungnya.
Ancelotti tidak melanjutkan perkataannya itu. Bisa jadi, Endrick tampak gugup sehingga Don Carlo tidak mau ambil risiko.
Apalagi di musim lalu, Ruediger juga jadi penendang adu penalti terakhir saat Real Madrid kalahkan Manchester City 4-3.
(aff/krs)