Emas Terus Cetak Rekor, Saham Antm Bisa Tembus Rp 2.500

Sedang Trending 6 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Harga emas diprediksi tetap kuat pada 2025, setelah terus mencetak all time high (ATH) sepanjang tahun. Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias Antam menjadi pilihan teratas di sektor emas Bursa Efek Indonesia (BEI), lantaran mempunyai eksposur kuat di upaya ini.

Setelah emas menyentuh ATH di level US$ 3.440 per troy ons (oz), Senin (21/4/2025), nilai emas menembus US$ 4.500 per oz, Selasa (21/4/2025). Sepanjang tahun 2025, nilai emas sudah melonjak 70% lebih.

Peningkatan nilai emas dipicu oleh kombinasi tekanan geopolitik di Timur Tengah dan Asia Timur, akibat resesi global, serta arah kebijakan moneter lenggang dari bank sentral utama seperti The Federal Reserve.

Selain itu, reli ini diprediksi terus bersambung hingga akhir tahun ini. Proyeksi ini disampaikan oleh Goldman Sachs, nan memperkirakan nilai emas bisa menyentuh US$ 3.700 per oz pada akhir 2025. Bahkan, emas bisa menyentuh US$ 4.500 per oz, jika resesi terjadi di Amerika Serikat (AS), sehingga menjadi kondisi nan mendorong orang memborong aset safe haven seperti emas.

"Emas semakin diminati sebagai aset lindung nilai, terutama ketika volatilitas pasar meningkat. Kenaikan ini langsung menjadi katalis positif bagi saham ANTM," ujar Hendra Wardana, pendiri Stocknow.id, Senin (21/4/25).

Menurutnya ini menjadi berita baik saham ANTM. Pada Selasa pekan ini, saham ANTM melonjak 4,78% ke level Rp 2.190. Tren ini diprediksi berlanjut, sehingga saham ANTM bisa menyentuh Rp 2.500. Menurut Hendra, saham ANTM berkesempatan menguat hingga Rp2.500 per saham jika tren bullish emas terus berlanjut.

"Potensi cuan dari capital gain saja bisa mencapai 25% dari posisi saat ini, belum termasuk dividen," kata dia.

Saham ANTM saat ini diperdagangkan di kisaran Rp 2.090. Dalam sebulan terakhir, penanammodal asing mencatatkan tindakan beli bersih (net buy) atas saham ANTM senilai Rp 675 miliar, menjadikannya salah satu saham logam paling diburu sepanjang kuartal II-2025.

Tahun ini, volume penjualan emas Antam ditargetkan naik menjadi 39-40 ton, seiring ekspansi ekspor ke Asia Selatan dan Timur Tengah serta meningkatnya permintaan domestik dari kelas menengah.

Jika rata-rata nilai emas 2025 memperkuat di kisaran US$ 3.500 per troy iz, pendapatan ANTM diperkirakan Rp 75 triliun, naik dari Rp 69,19 triliun pada 2024. Laba bersih juga diproyeksi meningkat ke Rp3-5 triliun, seiring efisiensi biaya, depresiasi rupiah, dan optimasi akomodasi pemurnian. Dengan valuasi price to earnings ratio (PER) forward 2025 di kisaran 12-13 kali, saham ANTM tetap dinilai atraktif dibanding rata-rata sektor logam dunia nan mencapai 16 kali.

"Dengan support struktur bisnis, prospek nilai komoditas, dan keahlian finansial nan membaik, ANTM layak menjadi pilihan utama penanammodal sektor emas," ujar Hendra.

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas Andhika Audrey menyebut emas sebagai tulang punggung utama pendapatan Antam, sekaligus argumen kuat untuk merevisi naik sasaran nilai saham ANTM menjadi Rp 2.300.

Segmen emas menjadi penggerak utama pendapatan ANTM tahun 2024, dengan volume penjualan mencapai 1,4 juta oz alias tumbuh 67,5% secara tahunan.

Kenaikan ini turut ditopang oleh rata-rata nilai jual emas sebesar Rp 1,3 juta per gram, naik 31,5% seiring rekor nilai emas global.

Panin Sekuritas menilai ruang untuk ekspansi margin ANTM tetap terbuka lebar, terutama melalui peralihan pasokan emas dari impor ke domestik. Mulai 2025, perseroan bakal mengandalkan pasokan emas dari Freeport Indonesia sebanyak 30 ton per tahun melalui skema off-take, tanpa beban premium pasar maupun PPh 22 impor.

"Ini bakal memperkuat struktur biaya dan meningkatkan margin," jelas Andhika.

Dengan prospek tersebut, Panin Sekuritas merekomendasikan beli saham ANTM dan meningkatkan sasaran nilai dari Rp 1.700 menjadi Rp 2.300. Valuasi ini didasarkan pada kombinasi metode DCF (30%) dan EV/EBITDA (70%) dengan implikasi EV/EBITDA sebesar 8,6x untuk 2025.

"Faktor pendorong revisi sasaran nilai meliputi rekor nilai emas global, peningkatan permintaan dari bank sentral seperti PBoC dan India, serta efisiensi biaya melalui pembelian emas dari Freeport nan menjadi game changer bagi struktur biaya Perseroan," pungkas Andhika.


(rah/rah)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Direktur Antam Buka Alasan Harga Emas Terus Naik, Bisa Lanjut?

Next Article Video: Peluang Cuan Bisnis Emas di 2025

Selengkapnya