ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Kelompok PNS federal kompak melawan pemerintahan Trump lantaran dinilai membocorkan data-data mereka ke Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) di bawah kepemimpinan Elon Musk.
Kelompok itu menyebutnya sebagai pembobolan info terbesar dan pelanggaran keamanan teknologi info terbesar dalam sejarah Amerika Serikat (AS).
Kelompok PNS tersebut terdiri dari Departemen Angkatan Laut, Biro Penjara, Korps Insinyur Angkatan Darat AS, Departemen Pertanian, dan Badan Pembangunan Internasional AS.
Kelompok itu mengatakan bahwa mereka mengetahui tentang pengungkapan tersebut melalui pemberitaan media.
Sejak dilantik 3 minggu lalu, Trump menargetkan beberapa lembaga federal dalam upaya untuk efisiensi. Trump menunjuk miliarder Elon Musk sebagai "pegawai pemerintah khusus" untuk mendapatkan akses tanpa pemisah di USAID, Departemen Keuangan, Departemen Tenaga Kerja, dan Biro Perlindungan Konsumen.
Para pegawai federal dalam tuntutan class action menyebut pemasok DOGE sebagai peretas nan mendapatkan akses tidak sah ke info mereka, termasuk nama, alamat, nomor Jaminan Sosial, nomor paspor, rekam medis, dan info finansial para PNS federal.
"Pengungkapan nan melanggar norma ini telah - dan bakal terus mempunyai - pengaruh merusak pada pekerja federal nan merugikan mereka. Termasuk pada kerusakan aktual, kerentanan nan sedang berjalan terhadap peretasan lebih lanjut, serangan bumi maya, aktivitas penipuan, pencurian nan sebenarnya, dan gangguan mental nan sedang berlangsung," kata golongan tersebut.
Sejak 20 Januari, Musk dan agen-agen DOGE-nya, telah mendapatkan akses ke sistem sensitif di Departemen Keuangan, Departemen Tenaga Kerja, dan Biro Perlindungan Keuangan Konsumen.
Informasi tersebut termasuk sistem nan berada di Biro Layanan Fiskal nan mengontrol aliran lebih dari US$6 triliun setiap tahun melalui tunjangan Jaminan Sosial dan Medicare, penghasilan pegawai federal, pengembalian pajak, dan ribuan kegunaan lainnya.
Para pemasok juga dapat memperoleh akses ke info pekerja nan sensitif dan info rahasia jual beli di Departemen Tenaga Kerja dan ke semua sistem komputer di badan perlindungan konsumen, nan mengatur perusahaan-perusahaan di Lembah Silikon seperti X, nan dimiliki oleh Musk, nan dulunya berjulukan Twitter.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Hadapi Gejolak 2025, Investor Incar Startup Lokal di 4 Sektor
Next Article Elon Musk Pimpin DOGE Ditunjuk Donald Trump, Begini Tugas Lengkapnya