Dukung Sdgs, Bank Mandiri Optimalkan Sistem Daur Ulang & Akses Air Bersih

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta - Bank Mandiri mendorong penggunaan air secara berkepanjangan dalam rangka mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Bank berlambang pita emas ini berupaya menekan konsumsi air serta mengoptimalkan sistem daur ulang dalam operasi perusahaan, serta memberikan support pelestarian sumber air di pedesaan.

Diketahui, Bank Mandiri saat ini telah melengkapi beberapa gedung seperti di Plaza Mandiri, Menara Mandiri dan Wisma Mandiri dengan sistem daur ulang air. Air ini kemudian dapat digunakan untuk kebutuhan operasional sehari-hari, seperti pemeliharaan tanaman, sanitasi, hingga air minum nan memenuhi baku mutu.

Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara mengatakan pihaknya secara rutin memantau penggunaan air bulanan. Langkah ini agar dapat memperhatikan tingkat konsumsi serta efektivitas penggunaan air bersih dalam operasional gedung.

"Kami mengoptimalkan pemanfaatan air efluen melalui sistem daur ulang dengan teknologi nan tepat. Dengan langkah ini, air nan telah digunakan dapat diproses kembali untuk keperluan lain, sehingga dapat menghemat penggunaan air bersih. Bank Mandiri percaya bahwa langkah ini dapat menjadi contoh pengelolaan air nan berkepanjangan dan ramah lingkungan di lingkungan perkantoran," ujar Ashidiq dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/3/2025).

Menurutnya, hingga akhir tahun 2024 Bank Mandiri telah memanfaatkan sebanyak 88 ribu meter kubik (m3) air daur ulang, alias 13 persen dari total penggunaan air. Bank Mandiri, kata dia, juga menggunakan sistem reverse osmosis nan berkontribusi untuk pengelolaan efluen alias limbah cair. Per Desember 2024, sebanyak 32 ribu m3 limbah cair telah dikelola melalui sistem reverse osmosis Bank Mandiri.

Ashidiq mengatakan sistem pengelolaan Bank Mandiri dapat mengolah limbah cair nan dihasilkan gedung agar sesuai dengan standar lingkungan sebelum dilepaskan ke badan air. Pihak perusahaan memeriksa kualitas limbah cair secara bulanan dengan bekerja sama dengan laboratorium terakreditasi.

"Hasil pemeriksaan dengan standar ilmiah ini menjadi dasar bagi laporan Bank Mandiri atas kepatuhan pada peraturan dan standar lingkungan," terang Ashidiq.

Dia menambahkan Bank Mandiri juga mempunyai lubang biopori dan sumur resapan untuk penampungan air di beberapa wilayah operasinya. Salah satu nan terbesar adalah waduk buatan seluas 1,8 hektare di area Mandiri University, Wijayakusuma. Kapasitas tampung ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan penggunaan air perusahaan, nan pada tahun 2024 mencapai 663.164 m3.

Selain di wilayah perusahaan, Bank Mandiri juga mendukung kesiapan dan akses air bersih bagi masyarakat. Upaya ini sejalan dengan semangat seremoni hari air sedunia untuk berkedudukan dalam pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.

Melalui program Mandiri Sahabat Desa Kolaborasi Manunggal Air dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), bank BUMN ini telah menyalurkan support pada masyarakat di 4 kabupaten, ialah Banyumas, Temanggung, Pandeglang, dan Nabire pada Desember tahun lalu. Sebanyak 3.719 family di 17 desa telah mendapatkan support akses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari mereka.

Pihaknya meyakini dengan mendukung akses masyarakat ke kebutuhan pokok merupakan langkah untuk mewujudkan salah satu pilar keberlanjutan Bank Mandiri yakni, sustainability beyondbanking, nan berfokus untuk mendorong pertumbuhan akibat sosial dalam mewujudkan SDGs alias Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Di mana beragam program ini telah sejalan sejalan dengan TBP nomor 6 mengenai Air bersih dan sanitasi layak dan nomor 11 kota dan pemukiman nan berkelanjutan. (akd/akd)

Selengkapnya