ARTICLE AD BOX
detikai.com
Sabtu, 12 Jul 2025 16:27 WIB

Jakarta, detikai.com --
Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian mengingatkan proyek penulisan ulang sejarah RI di bawah Kementerian Kebudayaan tak Jawa sentris alias mengutamakan masyarakat di Pulau Jawa.
Menurut Lalu, proyek penulisan ulang sejarah kudu mengakomodir semua babak sejarah dan tokoh di seluruh Indonesia. Lalu menyebut pihaknya bakal mengawasi unik soal itu itu lewat tim supervisi berbareng Komisi III DPR.
"Dan kita cek mana nan sejarah-sejarah nan belum masuk. Jangan hanya Jawa-sentris, luar Jawa juga dicek," kata Lalu di Lombok, NTB, Sabtu (12/7).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan tim supervisi DPR nantinya bakal memberikan masukan langsung soal itu dalam rangkaian uji publik nan bakal dimulai pada 20 Juli mendatang.
"Uji publik itu kan memberikan masukan. Mengkritik, memberikan masukan, beranggapan ya di situ," katanya.
Di luar itu, Lalu juga mengusulkan proyek penulisan ulang sejarah tak lagi menggunakan istilah 'ulang'. Menurut dia, penggunaan diksi tersebut terkesan menghilangkan kebenaran dalam sejarah Indonesia nan ditulis sebelumnya.
Dia menyarankan agar proyek penulisan sejarah mengunakan istilah 'pemutakhiran'.
"Jangan menggunakan diksi penulisan ulang. Pemutakhiran sejarah Indonesia itu usulan ya, kami ke Kementerian Kebudayaan. Jadi nan belum masuk ya tentu ada bukti-bukti baru, fakta-fakta baru sejarah nan memang belum masuk ya itu dimasukkan," katanya.
(thr/fea)
[Gambas:Video CNN]