Dolar As Terus Tertekan, Imf Ungkap Biang Keroknya

Sedang Trending 5 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Dana Moneter Internasional alias IMF mengungkapkan biang kerok nan menyebabkan dolar Amerika Serikat terus melemah beberapa hari terakhir. Pelemahan dolar terjadi di tengah tingginya tensi perang jual beli nan membikin prospek pertumbuhan ekonomi dunia melambat.

Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas mengatakan, pelemahan nan terjadi terhadap dolar dipicu oleh prospek pertumbuhan ekonomi AS nan terus melemah. Pada 2025, IMF memperkirakan, ekonomi AS hanya bakal tumbuh 1,8% dari realisasi 2024 nan sebesar 2,8%. Lalu, pada 2026 hanya bakal menjadi 1,7%.

"Ya. Jadi kita memandang pelemahan dolar nan cukup meluas selama beberapa minggu terakhir," kata Gourinchas saat press briefing World Economic Outlook jenis April, dikutip Rabu (32/4/2025).

"Sebagian disebabkan oleh prospek pertumbuhan nan lebih lemah di AS. Sebagian disebabkan oleh meningkatnya ketidakpastian. Dan itu mengarah pada penilaian ulang permintaan dunia untuk aset dolar," tegasnya.

Mengutip catatan tim riset detikai.com, sebagaimana dilansir Refinitiv, secara tahun melangkah alias year to date indeks dolar AS (DXY) telah mengalami depresiasi lebih dari 9% pada awal pekan ini.

Sementara itu, mata duit Asia kebanyakan tampil sangat perkasa melawan dolar Amerika Serikat (AS) di tengah pelemahan greenback belakangan ini.

Yen Jepang nan paling terdepan menghadapi dolar, dengan penguatan alias apresiasi sebesar 10,6% secara year to date/ytd. Kemudian dolar Singapura menguat sebesar 4,1%. Selanjutnya won Korea Selatan tampak mengalami apresiasi 3,8%.

Namun berbeda halnya dengan rupiah Indonesia nan terlihat ambruk 4,72% secara ytd.

"Jadi dengan adanya ketidakpastian kebijakan nan lebih besar mengenai pengenaan tarif dagang, prospek pertumbuhan AS nan lebih rendah, dan penyesuaian permintaan dunia terhadap aset dolar telah membebani dolar," ungkap Gourinchas.


(arj/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Perang Tarif, Ramai Investor Lepas Aset Denominasi Dolar AS

Next Article Video: Rupiah Terus Melemah, Pasar Waspadai Ini

Selengkapnya