ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com — PT Astra International Tbk. (ASII) membukukan untung bersih sebesar Rp34,05 triliun pada tahun 2024. Perolehan itu hanya naik 1% secara tahunan alias year on year (yoy) dari perolehan sebesar Rp33,99 pada tahun 2023.
Mengutip keterangan perusahaan, Astra mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp330,92 triliun, hanya tumbuh 5% yoy pada tahun 2024.
Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar pada GoTo dan Hermina, maka untung bersih Grup juga sedikit meningkat menjadi sebesar Rp34,1 triliun.
Sementara itu, perolehan untung bersih terbesar disumbang dari bagian perangkat berat, pertambangan, konstruksi, dan daya nan mencapai Rp12 triliun pada tahun 2024. Namun, perolehan itu ambruk 5% yoy.
"Laba bersih bagian perangkat berat, pertambangan, bangunan dan daya Grup menurun 5% menjadi Rp12 triliun, dengan penurunan pada upaya pertambangan batu bara, nan sebagian diimbangi oleh peningkatan kontribusi dari upaya kontraktor penambangan dan pertambangan emas," Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro dalam keterangannya, dikutip Jumat (28/2/2025).
Perolehan untung bersih terbesar kedua berasal dari bagian otomotif, ialah sebesar Rp11,21 triliun pada tahun lalu. Sayangnya, pertumbuhannya juga menurun 2% yoy pada tahun lalu.
"Laba bersih bagian otomotif grup menurun 2% menjadi Rp11,2 triliun, terutama dipengaruhi oleh akibat penjualan mobil nan lebih rendah di tengah pelemahan pasar mobil nasional, nan diimbangi dengan peningkatan kontribusi dari upaya sepeda motor," terang Djony.
Meskipun begitu, Astra menuai pertumbuhan keahlian nan tinggi dari bagian properti, ialah untung bersih meroket 56% yoy menjadi Rp222 miliar pada tahun 2024.
"Divisi properti grup melaporkan peningkatan untung bersih sebesar 56% menjadi Rp222 miliar, disebabkan kenaikan tingkat kediaman di Menara Astra dan peningkatan pendapatan dari upaya residensial," kata Djony.
Kemudian pada bagian teknologi informasi, untung bersih melambung 43% yoy menjadi Rp156 miliar. Dari prasarana logistic, untung bersih melesat 37% yoy menjadi sebesar Rp1,33 triliun.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini: