Dilaporkan Ke Polda Diy Di Tiga Kasus, Jokowi Bilang Begini

Jakarta, detikai.com --

Presiden Ketujuh RI Joko Widodo angkat bicara setelah dilaporkan ke Polda DIY atas tiga dugaan tindak pidana terkait ijazah S1 di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Jokowi dilaporkan atas dugaan skripsi palsu, penyebaran buletin bohong mengenai Kasmujo. Ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu juga dilaporkan ke Polda DIY atas penyebaran buletin bohong soal bidang Teknologi Kayu di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Jokowi nampaknya belum mengetahui laporan tersebut. Ia justru kembali bertanya mengenai tiga laporan tersebut.

"Dugaan apa toh?" tanya Jokowi di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (25/7).

Jokowi langsung tertawa mendengar penjelasan tentang tiga laporan atas namanya di Polda DIY.

"Itu namanya ngalor-ngidul, nan satu belum selesai sudah ngalor (ke Utara). nan satu belum selesai sudah ngidul (ke Selatan)," kelakarnya.

Meski demikian, Jokowi mengaku siap menjalani proses norma nan kudu dihadapi.

"Ya tapi kita hormati proses norma nan ada," kata dia.

Pada 15 Juli, mahir forensik digital Rismon Sianipar melaporkan Jokowi ke Polda DIY atas dugaan penyebaran info bohong soal Kasmujo pengajar pembimbing skripsi. Rismon mendatangi Polda DIY didampingi pengacaranya, Andhika Dian Prasetyo. 

Kemudian pada 22 Juli, Rismon dan beberapa orang kembali melaporkan Jokowi ke Polda DIY atas dugaan skripsi palsu. Selain melaporkan Jokowi, Rismon turut melaporkan Rektor UGM Prof Ova Emilia di kasus nan sama.

Sejumlah alumni UGM juga melaporkan Jokowi ke Polda DIY soal dugaan penyebaran buletin bohong mengenai pernyataannya kuliah di jurusan Teknologi Kayu UGM.

(syd/wis)

[Gambas:Video CNN]