Dijegal Amerika, China Langsung Serbu Negara Tetangga Ri

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Hingga kini, belum ada kejelasan mengenai nasib TikTok di Amerika Serikat (AS). Anak upaya ByteDance asal China tersebut tetap dalam proses negosiasi untuk bisa beraksi di AS dengan tenang, tanpa ancaman blokir.

Pemerintahan Donald Trump mengusulkan agar kepemilikan TikTok di AS diserahkan ke penanammodal AS sebesar 50%. Namun, kesepakatan finalnya belum diumumkan dan dijadwalkan bakal diputuskan pada April mendatang.

Di tengah huru-hara tersebut, TikTok terus mengepakkan sayap di negara-negara lain. Terbaru, TikTok berencana menggelontorkan investasi senilai US$8,8 miliar (Rp146 triliun) di Thailand, dikutip dari AFP, Jumat (28/2/2025).

Komitmen investasi tersebut bakal direalisasikan dalam tempo 5 tahun. Fokusnya pada prasarana digital, pengembangan talenta, serta inisiatif keamanan online, kata pejabat senior nan berbincang dengan pemerintah setempat.

TikTok merupakan raksasa teknologi terakhir nan mengumumkan komitmen investasi di negara tetangga RI. Sebelumnya, Amazon, Google, dan Microsoft juga ramai 'menyerbu' investasi di Thailand.

VP of Public Policy TikTok, Helena Lersch, berjumpa dengan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra di Bangkok pada Jumat (28/2/2025) hari ini untuk mendiskusikan investasi tersebut.

"Kami hari ini datang untuk mengumumkan [komitmen investasi] US$8,8 miliar," kata Lersch ke PM Thailand di awal pertemuan tersebut.

Paetongtarn mengatakan investasi asing di sektor prasarana digital dan AI membawa kesempatan besar bagi Thailand.

Belum jelas apakah investasi baru ini termasuk dalam investasi US$3,8 miliar dari TikTok nan telah disetujui otoritas Thailand pada akhir Januari lalu.

Thailand merupakan negara ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara. Laporan AFP menyebut Thailand sebelumnya sudah tertinggal dari Singapura dan Indonesia di sektor teknologi.

Namun, pemerintah Thailand langsung bergerak sigap untuk menarik minat raksasa teknologi beramai-ramai berinvestasi di negaranya.

Negara-negara di area Asia Tenggara memang tengah bersaing untuk mendapatkan dolar teknologi AS. Selain Thailand, Vietnam melakukan upaya besar untuk meningkatkan rantai nilai dari pusat produksi sepatu, pakaian, dan furnitur.

"Pemerintah sangat senang TikTok memilih Thailand sebagai mitra investasi strategis untuk prasarana digital, termasuk proyek senilai 300 miliar baht (US$8,8 miliar) untuk proyek Data Hosting," tulis Paetongtarn di akun X personalnya.

"Hal ini menunjukkan langkah krusial untuk memantapkan posisi Thailand sebagai hub dunia di industri digital," dia menuturkan.

TikTok mempunyai lebih dari 50 juta pengguna di Thailand dan 3 juta upaya di TikTok Shop.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Setelah Dilarang, Tiktok Kini Bisa Diakses Lagi di AS

Next Article Putus Asa di Ujung Tanduk, TikTok Ngaku Platform Paling Penting

Selengkapnya