Didukung Bni, Umkm Craftote Sukses Pasarkan Produk Hingga Kanada-jepang

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk alias BNI resmi membuka gelaran BNI wondrX 2025 di ICE BSD pada Jumat (15/8). Event ini menampilkan penemuan digital, penawaran eksklusif, serta kerjasama lintas industri.

BNI wondrX 2025 juga menjadi panggung bagi UMKM lokal untuk naik kelas dan menembus pasar global. Salah satunya adalah Craftote, brand kerajinan tangan ramah lingkungan nan sekarang dapat mengekspor produknya ke Jepang dan Kanada.

Craftote berdiri pada Oktober 2021 di tengah pandemi COVID-19, lewat konsep Craftote Gallery & Coffee. Nama Craftote berasal dari kata 'craft' nan berfaedah kerajinan tangan dan 'tote' nan berasal dari tote bag, ialah perihal dekat dengan kehidupan sehari-hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konsep ini memadukan galeri kerajinan dengan coffee shop, sehingga visitor bisa menikmati kopi sembari memandang langsung karya kerajinan. Hal ini dijelaskan langsung oleh Co-founder Craftote Thio Siujinata kepada Detikcom.

"Kita memandang bahwa nomor pencinta kerajinan tangan nan ramah lingkungan di Indonesia itu angkanya tetap kecil. Makanya, itu nan menjadi dasar pemikiran kita kenapa kita bangun upaya ini dengan makna craftnya adalah kerajinan tangan Totenya itu dari tote bag. Tote bag itu kan nempel dengan tubuh manusia kan, jadi bahwa kerajinan tangan ini dekat. Nah sementara Gallery & Coffee itu adalah saya ciptakan itu penggabungan antara kerajinan tangan dengan coffee shop d]engan maksud coffee shopnya itu adalah salah satu servis dari pelayanan," jelas Thio kepada detikaicom saat ditemui di aktivitas BNI wondrX 2025, Jumat (15/8/2025) kemarin.

Gayung bersambut, Craftote pun bisa menembus pasar global. Semua bermulai saat produk Boheme Lamp berbahan serat bambu menjuarai arena Kriyanusa. Dari situ, produk ini dilirik Kementerian Perdagangan hingga akhirnya mendapat kesempatan untuk tampil di Osaka World Expo, Jepang.

"Sejak itu kami mulai mendapat buyer dari Kanada dan Jepang. Hingga sekarang sudah ada lima kali pengiriman ke Kanada dan dua kali ke Jepang, meski skalanya belum sebesar satu kontainer penuh," ungkap Thio.

Dalam pengembangan usahanya, Thio mengatakan BNI turut membantu untuk memajukan usahanya. Ia apalagi mengaku aktif mendekati BNI lantaran memandang jaringan dunia bank ini nan luas.

"Sebenarnya jika BNI ini saya nan mulai kejar BNI Kenapa? Karena saya memandang bahwa hanya Bank BNI nan punya 9 instansi Sabang di seluruh bumi dibandingin bank nan lain," Ujar Thio.

Melalui BNI wondrX 2025, Thio berambisi semakin banyak masyarakat mengenal brand Craftote selain dari media sosial.

"Transaksi memang tidak terlalu besar Namun disini kita memandang bahwa disinilah saatnya kita untuk branding di semua lini Karena kita tahu bahwa BNI kan punya masa pengguna nan dimana juga paling tidak mereka bisa Kenal Craftote ini Selain dari media sosial," ujar Thio.

Langkah selanjutnya, Craftote mempunyai mimpi untuk membuka galeri sekaligus coffee shop di Jerman sebagai upaya memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia.

"Kita punya dreamboard itu kita taruh di galeri bahwa kami punya kemauan untuk buka bagian di Jerman bukan saja coffee shopnya, tetapi galerinya juga sekalian untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia, jadi dari Indonesia untuk dunia," kata Thio.

Dukungan terhadap UMKM seperti Craftote selaras dengan pernyataan Wakil Direktur Utama BNI, Alexandra Askandar. Alexandra menyebut BNI wondrX dirancang sebagai wadah mempertemukan pengguna dengan lebih dari 300 mitra strategis BNI, mulai dari otomotif, properti, travelling, fashion, industri ritel, kuliner, hingga hiburan.

"Lewat gelaran BNI wondrX, kami mau menghadirkan pengalaman berbeda, memberi nilai tambah bagi mitra maupun pengunjung, sekaligus memperkuat posisi BNI sebagai bank transaksional modern nan adaptif terhadap perkembangan zaman," ujar Alexandra.

(anl/ega)

Selengkapnya