ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Sejumlah ketua konfederasi serikat buruh memimpin peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day di area Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5).
Gelaran May Day di area seberang istana itu dihadiri pula oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan sejumlah pejabat negara termasuk dari DPR. Prabowo pun memberikan sambutan di panggung May Day Monas tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Prabowo Subianto menyapa massa tindakan peringatan hari pekerja sedunia alias May Day saat tiba di area Monas, Jakarta, untuk mengikuti aktivitas tersebut, Kamis (1/5).
Para pemimpin organisasi pekerja alias serikat pekerja nan satu panggung dengan Prabowo adalah Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea, dan Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban.
Berikut profil para pemimpin pekerja nan satu panggung dengan Prabowo tersebut:
Said Iqbal
Selain sebagai Presiden KSPI, Said Iqbal juga merupakan Ketua Umum Partai Buruh. Pada Pemilu 2024 lalu, Partai tersebut kembali berkonsentasi setelah terakhir ikut serta pada Pemilu 2009 dengan nama lain, Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD).
Meski begitu, sejak ikut serta pemilu pascareformasi, partai tersebut tak pernah mendapat bangku parlemen. Termasuk pada Pemilu 2024, usai hanya memperoleh 972.910 bunyi alias 0,64 persen.
Pada Pilpres 2024, Partai Buruh tak berasosiasi pada koalisi pilpres. Namun, mereka menyatakan support kepada pemerintahan Prabowo-Gibran jelang dilantik pada September 2024.
Jumhur Hidayat
Jumhur adalah Ketua Umum DPP KSPSI ialah periode 2022-2027.
Dia dikenal sebagai aktivis sejak tetap berkuliah di ITB pada dasawarsa 1980an silam. Jumhur pun diketahui terjun beberapa kali ke gelanggang politik lewat sejumlah partai setelah reformasi 1998.
Jumhur pernah menjadi Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) di era Kepresidenan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pada 2014 silam, dia termasuk ke dalam bagian nan mendukung pemenangan Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi).
Mengutip dari situs Sekretariat Negara pada 1 Mei kemarin, Jumhur memuji istana di bawah kepresidenan Prabowo saat ini membebaskan pekerja dari keterpurukan.
"Tapi lebih daripada itu, Bapak Presiden mau meningkatkan daya beli, memperkaya petani di desa-desa nan ujung-ujungnya adalah bakal membeli produk-produk nan kita buat, lantaran itulah sistem ekonomi industri, ekonomi kita seluruhnya bakal hidup dan insyaallah pertumbuhan bakal menjadi lebih baik. " imbuh Jumhur.
Andi Gani
Selain dikenal sebagai tokoh pergerakan pekerja nssional, Andi Gani juga dikenal sebagai orang dekat Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi).
Andi termasuk loyalis Jokowi sejak merintis pekerjaan politik dari Solo sebagai Wali Kota. Dia secara aktif turut menggalang support pekerja saat Jokowi maju menjadi Gubernur DKI Jakarta dan pilpres selama dua periode.
Namun pada Pilpres 2024, dia pisah jalan dengan Jokowi nan mendukung Prabowo Gibran. Andi Gani memilih capres PDIP Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Andi Gani merupakan putra Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jacob Nuwa Wea di era Kabinet Gotong Royong pemerintahan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Elly Rosita Silaban
Elly merupakan Presiden KSBSI, salah satu organisasi nan terafiliasi dengan ITUC, sebuah Konfederasi Serikat Buruh internasional.
Elly lahir di Sumatera Utara, dan telah menjadi personil organisasi pekerja sejak 1995. Ia memegang beberapa posisi di beragam serikat pekerja di antaranya Departemen Pekerja Migran SBSI (1997-2000), Wakil Ketua Federasi Garmen dan Tekstil SBSI (2001-2007), hingga personil Komite Penasihat Proyek ILO Better Work Indonesia, 2011.
Elly juga pernah menjadi Ketua L20 dalam Presidensi G20 Indonesia 2022, IEA (Badan Energi Internasional) Dewan Buruh Energi Bersih sebagai panel independen 2022.
Aksi May Day aliansi Gebrak di depan DPR
Selain di Monas, tindakan May Day di Jakarta juga diperingati aliansi pekerja lain di tempat nan berbeda.
Berbeda dengan KSPI dkk, tindakan May Day nan dikomandoi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) itu memilih tindakan di depan instansi wakil rakyat Indonesia, kompleks parlemen, Jakarta Pusat.
Mereka menolak ikut dalam tindakan May Day di Monas lantaran tak mau terlalu dekat dengan pemerintah.
"Ini momentum hari buruh. Bagi kami kaum buruh, ini momentum perlawanan. Belum saatnya pekerja bermesra-mesraan dengan pemerintah," ujar Unang Sunarno, Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) mewakili Aliansi Gebrak di depan Gedung DPR RI, Kamis (1/5).
Massa dari sejumlah organisasi nan tergabung dalam aliansi Gebrak tampak terlihat nan di antaranya dari KASBI, Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Federasi Pekerja Industri (FKI), Kesatuan Perjuangan Rakyat (KPR), hingga Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA).
Aksi May Day 2025 di depan DPR itu membawa tema besar "Kapitalisme, Oligarki, dan Militerisme Musuh Kelas Pekerja."
Berikut beberapa tuntutan nan bakal dibawa aliansi Gebrak dalam tindakan hari ini:
1. Cabut UU Cipta Kerja beserta PP turunannya, Lawan angin besar PHK, sahkan RUU Ketenagakerjaan Pro Buruh, dan berikan kepastian dan agunan kerja nan layak bagi kaum buruh;
2. Sahkan RUU PRT sekarang juga, Berikan Jaminan norma bagi pekerja rumah tangga, Hapuskan hubungan kemitraan, pengakuan status pekerja bagi pengemudi ojol, taksi online dan kurir, jamin dan lindungi pekerja medis dan kesehatan, pekerja perikanan, dan kelautan, pekerja perkebunan dan pertanian, pertambangan dan pekerja migrant.
3. Hentikan penggusuran pemukiman dan tanah-tanah rakyat, Jalankan reforma agraria sejati: berikan tanah dan teknologi pertanian bagi petani kecil;
4. Hentikan Proyek-Proyek PSN nan melakukan pengrusakan terhadap lingkungan, Sahkan RUU Masyarakat demi keberlangsungan hidup dan kesejahteraan Masyarakat Adat di seluruh penjuru negeri;
5. Cabut UU TNI, Tolak Militer Masuk Kampus, Pabrik dan Desa, Tolak Militer Campur Tangan Urusan Sipil, Kembalikan Militer Ke Barak.
Polda Metro Jaya menyiapkan sebanyak 13.252 personel campuran untuk mengamankan aktivitas Hari Buruh Internasional alias May Day pada Kamis kemarin.
(thr/kid)
[Gambas:Video CNN]