Dejan Ferdinansyah Bicara Soal Kandidat Pasangan Barunya

Sedang Trending 9 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Dejan Ferdinansyah enggan memperkirakan mengenai pasangan barunya di dobel campuran. Baginya, pemain utama dan pratama tidak ada masalah.

Dejan tengah dalam posisi lowong setelah rekan duetnya, Siti Fadia Silva Ramadhanti, dipastikan berfokus di sektor dobel putri.

Saat ini, pembimbing maupun Binpres tetap belum memutuskan siapa atlet putri nan tepat menjadi mitra Dejan di sektor dobel campuran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatih Kepala Ganda Campuran Rionny Mainaky sebelumnya mengatakan Dejan bakal dicarikan atlet muda untuk menjalani turnamen-turnamen BWF mendatang.

Runner up Thailand Masters 2025 itu apalagi sudah sempat diajak bicara soal pergantian pasangan. Namun belum diputuskan siapa mitra nan tepat untuk atlet pebulutangkis berumur 25 tahun tersebut.

"Obrolan terakhir itu mungkin mau dicoba pratama lantaran memang nan utama kan sudah punya pasangan masing-masing. Mereka juga sudah punya ranking juga, maksudnya rankingnya cukup baik juga. Jadi, mungkin bisa saja dipecah-pecah lagi, gimana pelatih," kata Dejan saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Rabu (18/6/2025).

"Tapi untuk sekarang nan tetap bisa dipecah banget itu kan nan pratama. Jadi si opsinya mungkin itu sih. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk sama nan utama juga," tuturnya.

Dejan sejatinya tak masalah dipasangkan dengan atlet mana pun. Sebab, baik utama maupun pratama sama-sama mempunyai plus minusnya masing-masing.

"Ada untung dan minusnya sih. Kalau nan pratama bisa di-push banget, lampau bisa ngobrol dengan pelatih, dan bareng-bareng. Tapi memang tak gampang, dari level bawah ke atasnya," ujar Dejan.

"Saya pernah mengalami dengan Kak Gloria (Emanuelle Widjaja) banyak nan dipelajari dan butuh waktu. Tapi nan utama sudah terbentuk tinggal dijaga komunikasinya, lantaran kan sudah mengerti main mix seperti apa, pernah ada di level itu juga."

"Mungkin nan utama lebih tidak terlalu banyak PR (Pekerjaan Rumah) nya. Tapi jika nan pratama lebih banyak PR-nya, butuh waktu juga. Tapi lebih bisa di-push latihannya. Lebih jangka panjang? Iya. Itu bisa juga," kata atlet kelahiran Garut, 25 tahun silam ini.

Runner up Thailand Masters 2025 ini juga tak masalah jika kudu memulai turnamen dari level bawah. Semisal, dirinya dipasangkan dengan atlet muda dan belum mempunyai ranking atas.

"Kalau saya pribadi sih saya sih enggak apa-apa. Enggak masalah mulai dari awal juga asalkan dikasih kesempatan berproses gitu lo. Maksudnya gini, ada beberapa pemain nan senior juga mereka mitra nan junior juga enggak langsung juara. Contohnya Yuta (Watanabe), terus Tang Chun Man juga kan, Terry juga," katanya.

"Enggak mudah lah mulai dari awal tapi saya pribadi sih, ya saya enggak masalah jika memang kudu mulai lagi dari awal lagi. Tapi nan mungkin butuh waktu. Enggak langsung kayak maksudnya langsung mau punya hasil, engga lah."

"Tapi jika sudah sama-sama kuat, mau hasil ya ayo. Karena kan PR-nya tak terlalu banyak dan penyesuaiannya cepat. Ya contohnya saya dengan Fadia, baru mitra enam bulan dengan keterbatasan latihan juga kadang di-mix, kadang di dobel putri tapi setidaknya bisa bersaing."

"Kalah juga tak mudah dan nan unggulan lantaran Fadia pernah main di level atas meski bukan di-mix, saya juga ada. Jadi tinggal dikomunikasikan saja mau main seperti apa," tambahnya.
Lantas apakah Dejan sudah mengetahui kapan keputusan mengenai pendampingnya di dobel campuran?

"Enggak tahu sih. Belum ada omongan juga dari Pak BinPres. Maksudnya dari Pak Binpres bicara, 'Okeh fixed ya sama ini,' lantaran mungkin nan pratama (juga sedang) ke Solo dan minggu kemarin banyak rapat. Kan ada step-stepnya Mungkin dari Binpres ke pembimbing lampau komunikasi ke saya. Cuma omongan-omongannya sudah ada sedikit tapi belum ketok palu," kata Dejan.

(mcy/ran)

Selengkapnya